Cari Pelanggan Berkualitas XL Tinggalkan Tarif Murah

Aditya Panji | CNN Indonesia
Jumat, 03 Apr 2015 07:59 WIB
XL tak lagi mencari pelanggan baru hanya dengan iming-iming tarif murah seperti dahulu.
XL ingin tingkatkan ARPU untuk mencari pelanggan berkualitas (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan telekomunikasi XL Axiata akan membawa merek seluler XL ke level yang lebih tinggi untuk menjangkau konsumen yang disebut lebih "berkualitas" dan lebih aktif menggunakan layanan data di kota besar.

Strategi baru XL di tahun ini tampaknya mulai menantang Telkomsel yang menjadi penguasa seluler di Indonesia dengan 140 juta pelanggan pada akhir 2014.

Presiden Direktur sekaligus CEO XL Axiata, Dian Siswarini mengatakan, saat ini mereka tak lagi menggenjot pendapatan dari akuisisi pelanggan baru dengan menyediakan layanan tarif murah. Dari strategi lama itu, XL bakal beralih untuk menyediakan layanan yang berkualitas, mengubah tarif, sehingga berdampak pada peningkatan rata-rata pendapatan per pengguna (average revenue per user/ARPU) dan pertumbuhan profit perusahaan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dengan ini kami mau mencari pelanggan yang berkualitas. Dampak dari strategi ini adalah jumlah pelanggan tidak tumbuh banyak, tapi lebih kepada meningkatkan profit," katanya dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (2/4).

Dian mengatakan XL tak bisa lagi bertahan dengan strategi lama mengingat penetrasi pelanggan seluler mulai mentok dan kebiasaan pelanggan dalam menggunakan layanan seluler sudah berubah.

Baca juga: Dian Siswarini, CEO XL yang Pernah Panjat Menara BTS

XL menyadari bahwa di atasnya masih ada Telkomsel, tetapi Dian tak mau disebut jika layanannya bakal berhadapan langsung dengan Telkomsel. "Bukan head to head dengan mereka. Kita tidak menuju ke sana," ucap Dian, merendah.

Ia menegaskan di tahun ini XL bakal siap memperluas layanan ke ratusan kota, tanpa menyebut angka pasti. XL telah meninjau potensi jumlah pelanggan, infrastruktur jaringan, hingga sumber daya yang ada di kota-kota itu.

Di sepanjang 2014, XL membukukan kerugian sebesar Rp 891 miliar karena tertekan oleh akuisisi terhadap Axis US$ 865 juta dan rugi kurs Rp 1,35 triliun. Di tahun 2013, XL masih mencatat keuntungan Rp 1,033 triliun.

Telkomsel sendiri sepanjang tahun 2014 lalu mencatatkan laba bersih sebesar Rp 19,4 triliun, naik 11,9 persen. Kontribusi terbesar berasal dari produk prabayar senilai Rp55,69 triliun atau naik 84,1 persen dengan ARPU Rp 36 ribu.

Soal tarif data, Telkomsel mempunyai skema yang berbeda. Mereka membagi dalam bentuk zona wilayah untuk tarif yang dikenakan. Pembagian ini terdiri dari 12 zona, dan tiap zona pun dibagi kategorinya dari zona A sampai Zona D.

Baca juga: Tarif Internet Telkomsel kok Mahal?

Sementara itu, XL Axiata akan menganggarkan belanja modal sebesar Rp 7 trliun di tahun 2015 yang sebagian besar akan dialokasikan untuk meningkatkan kualitas layanan terhadap pelanggan yang mencapai 59,6 juta pada akhir 2014 lalu.

XL memutuskan untuk tidak lagi memperluas jaringan 2G di wilayah operasional. Khusus layanan 2G hanya dilakukan peningkatan kualitas untuk telepon dan SMS. Mereka lebih memilih untuk memperluas serta meningkatkan kualitas jaringan 3G dan nanti menuju ke 4G LTE.

Perusahaan juga akan mengembangkan merek layanan Axis untuk segmen pasar menengah ke bawah di kota kecil dan menawarkan tarif murah yang mereka sebut sebagai "Iritologi." (tyo/eno)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER