Jakarta, CNN Indonesia -- Polisi menangkap manusia mungkin sudah biasa. Tapi di Swiss, ada robot yang ditangkap polisi karena kedapatan membeli pil ekstasi.
Robot tersebut tak berbentuk fisik, melainkan sebuah kecerdasan buatan yang dibuat oleh sekelompok seniman bernama !Mediengruppe Bitnik. Mereka memang merancang robot ini untuk belanja di sisi lain internet, atau yang dikenal dengan 'dark web'.
Dark web adalah situs-situs yang tak terjamah, baik oleh Google atau media sosial. Situs seperti ini memang biasanya menyediakan jasa atau barang yang bersifat ilegal. Kebetulan robot tersebut memang ditugasi belanja keperluan seniman dengan uang Bitcoin senilai US$ 100.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Uang tersebut dibelanjakan robot untuk membeli paspor Hungaria, topi baseball yang sudah dilengkapi dengan kamera tersembunyi, rokok, hingga koleksi buku trilogi The Lord of the Rings. Tapi ternyata ia juga membeli pil ekstasi.
Polisi mengira robot tersebut memang sengaja melakukan pembelian atas perintah pembuatnya, namun setelah diselidiki ternyata hal itu terjadi tanpa disengaja. Di luar pengetahuan para seniman.
Robot bernama Random Darknet Shopper sebenarnya ditangkap Januari lalu, namun baru di bulan April ini ia dibebaskan. Barang-barang tersebut secara otomatis dikirimkan ke galeri Kunst Halle St Gallen sebagai bagian dari pameran kesenian di sana.
Setelah dibebaskan, pihak kepolisian turut mengembalikan hasil belanjaan Random Darknet Shopper, kecuali pil ekstasi.
"Kami memutuskan ekstasi ini aman dan tidak ada yang bisa mengambilnya. Bitnik tak pernah berniat untuk menjual atau mengkonsumsinya. Jadi kami tidak memberatkan mereka dengan hukuman," ujar juru bicara polisi, Thomas Hansjakob kepada situs CNBC. Pil ekstasi tersebut akhirnya dimusnahkan oleh pihak kepolisian.
Dari situs Bitnik sendiri, mereka menyatakan bahwa semua proses hukum telah usai dan mereka sudah bebas dari segala tuduhan. "Ini hari yang baik untuk robot, untuk kami semua, dan untuk kebebasan berseni!" tulis mereka.