Blue Origin Uji Roket untuk Wisata Antariksa Komersial

Aditya Panji | CNN Indonesia
Selasa, 05 Mei 2015 18:17 WIB
Roket New Shepard milik Blue Origin terbang ke ketinggian 93 kilo meter dari permukaan Bumi sebelum kapsul yang dibawanya dilepaskan kembali ke Bumi.
Bagian kapsul yang dikembangkan Blue Origin untuk melayani penerbangan antariksa komersial. (Dok. Blue Origin)
Jakarta, CNN Indonesia -- Blue Origin, perusahaan pembuat pesawat antariksa milik pendiri Amazon.com Jeff Bezos, melakukan uji terbang roket beserta kapsulnya dari Texas, AS, pada 30 April lalu. Uji terbang ini merupakan yang pertama dari serangkaian tes untuk mengejar target perusahaan agar bisa membawa awak dan melayani penerbangan antariksa komersial.

Roket bernama New Shepard ini diluncurkan di fasilitas dekat Van Horn, Texas, milik Blue Origin. Ia terbang ke ketinggian 93 kilo meter dari permukaan Bumi sebelum kapsul yang dibawanya dipisahkan dan diterjunkan kembali ke Bumi.

Namun, New Shepard masih mengalami gangguan pada uji coba kali ini. Dalam sebuah pernyataan, Bezos mengatakan pihaknya kehilangan tekanan dalam sistem hidrolik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Rusia Kembali Layani Wisata ke Luar Angkasa

“Untungnya, kami sudah melakukan pekerjaan antisipasi sejak beberapa waktu lalu pada sistem hidrolik agar ditingkatka. Kami akan siap untuk uji terbang lagi segera,” kata Bezos seperti dikutip dari Reuters.

Blue Origin merupakan satu dari sejumlah perusahaan swasta yang mengembangkan pesawat antariksa untuk melayani penerbangan dengan awak dan penerbangan komersial.

Namun, sejauh ini Blue Origin belum membuka pemesanan tiket untuk wisata ke luar angkasa dengan New Shepard, seperti yang dilakukan kompetitornya antara lain SpaceX, Boeing, dan Virgin Galactic.

Mesin New Shepard diberinama BE-3 yang menandai prestasi perusahaan membuat mesin dengan bahan bakar hidrogen untuk penerbangan.

"Setiap astronaut di pesawat ini akan mendapat perjalanan yang sangat bagus ke luar angkasa dan kembali dengan mulus," kata Bezos dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Reuters.

SpaceX memiliki roket bernama Falcon dan kapsul Dragon yang rencananya bakal melayani penerbangan komersial dan membantu badan antariksa Amerika Serikat, NASA, dalam mengeksplorasi luar angkasa.

Bersama SpaceX, Boeing juga mengembangkan kapsul CST-100 untuk membantu NASA.

Sementara Virgin Galactic, mengandalkan SpaceShipTwo untuk membawa enam penumpang ke antariksa. Namun nahas, pesawat ini mengalami kecelakaan dalam uji terbang di Mojave, California, pada 31 Oktober 2014 lalu. (adt/eno)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER