Jakarta, CNN Indonesia -- Produsen perangkat telekomunikasi Huawei asal Tiongkok mengaku tidak gentar untuk berkompetisi di Eropa dengan Nokia yang telah mencaplok seluruh saham di Alcatel-Lucent pada April lalu.
Setelah mengakuisisi Alcalte-Lucent, perusahaan gabungan ini sekarang bernama Nokia Corporation. Sama seperti Huawei, Nokia Corporation punya produk peralatan telekomunikasi untuk jaringan tetap
(fixed-line) dan jaringan nirkabel seluler.
CEO Huawei, Guo Ping mengatakan, langkah Nokia Corporation ini akan memacu kompetisi dan membuat Huawei melakukan investasi lebih dalam melakukan penelitian dan pengembangan serta memperkuat bisnis peralatan jaringan telekomunikasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga:
Beli Alcatel-Lucent, Nokia Jual Peta Digital Here"Penggabungan perusahaan akan membuat jauh lebih kompetitif dan untuk industri secara keseluruhan ini adalah hal yang positif," katanya seperti dikutip dari Reuters, Kamis (7/4).
Guo berkata bisnis peralatan jaringan telekomunikasi saat ini memfokuskan teknologi pada ponsel pintar, benda sehari-hari yang menghubungkan manusia dengan Internet dan Web. Guo memperkirakan ada sekitar 100 miliar koneksi baru dalam sepuluh tahun ke depan.
Guo juga menanggapi isu keamanan siber yang menimpa Huawei di Amerika Serikat. Isu ini, menurutnya, tidak akan menghalangi pertumbuhan Huawei secara global.
"Tanpa pasar Amerika Serikat, Huawei masih akan dapat berkembang dengan baik," ucap Guo.
Untuk memperkuat pasar di Eropa, Huawei berencana menderikan pusat penelitian dan pengembangan baru di Brussels, Belgia. Penjualan Huawei di pasar Eropa, Timur Tengah, dan Afrika, tumbuh 20 persen pada tahun lalu menjadi 101 miliar yuan atau US$ 16,27 miliar.
Nokia mengakuisis Alcatel-Lucent senilai US$ 16,6 miliar atau sekitar Rp 213 triliun untuk memperkuat bisnis telekomunikasi dan bersaing dengan Ericsson juga Huawei.
Kepada pemegang saham Alcatel-Lucent, Nokia akan memberikan 0,55 saham di perusahaan gabungan ini untuk setiap saham lama mereka. Pemegang saham Alcatel-Lucent akan memiliki saham 33,5 persen di perusahaan gabungan ini, dan pemegang saham Nokia memiliki 66,5 persen.
(adt/eno)