Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara ingin penerapan layanan teleradiology menjadi kesatuan yang berkesinambungan antara sektor kesehatan dengan teknologi informatika.
Menurut Rudiantara, hal yang perlu diperhatikan dalam implementasi solusi Teleradiology adalah suatu ekosistem, yakni terdapat dokter spesialis radiologi, equipment, teknologi yang terdiri dari aplikasi dan jaringan, dan yang terakhir manajemen rumah sakit.
Berangkat dari hal tersebut, TelkomSigma optimistis adopsi layanan Teleradiology bisa menjadi salah satu penopang pertumbuhan bisnis data center yang dikelola anak usaha Telkom itu di masa depan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami telah menggandeng perusahaan asal Malaysia, Redtone International Bhd, untuk menggarap layanan Teleradiology di Indonesia. Kita melihat kebutuhan akan analisis data medis yang tepat dan akurat secara real time semakin melonjak saat ini di Indonesia," kata Presiden Direktur TelkomSigma Judi Achmadi di Jakarta, Sabtu (16/5).
"Adanya Data Center Telkomsigma yang AlwaysOn akan membuat layanan yang membutuhkan koneksi 7x24 jam ini menjadi mulus.".
 Presdir TelkomSigma bersama Menkominfo Rudiantara (CNN Indonesia/Istimewa) |
Menurutnya, faktor lain yang membuat layanan Teleradiology bisa sukses jika seluruh data medis yang dikirimkan dapat di-backup secara realtime online sehingga tidak ada perubahan data apabila terjadi kondisi disaster saat transfer data dilakukan.
Untuk itu jaringan yang handal pun menjadi faktor utama suksesnya teleradiology exchange.
"Kami sebagai penyedia layanan Data Center terbesar di Indonesia telah dipercayai lebih 150 pelanggan dari berbagai industri yang menggunakan layanan Data Center dan Managed Services,"jelasnya.
Teleradiology Exchange diyakini dapat membantu banyak rumah sakit di Indonesia dalam memberikan layanan radiology sekaligus menghemat biaya layanan kesehatan di Indonesia pada umumnya.
Layanan ini akan sangat membantu dalam mengatasi keterbatasan dalam tenaga ahli, mempercepat layanan radiology dan mengembangkan layanan ke daerah-daerah terpencil secara efektif dan efisien.
ImplementasiLayanan Teleradiology dari TelkomSigma, RedTone, serta RISER Corporindo sebagai partner pengembangan solusi tengah diimplementasikan di RS Pertamedika Sentul City.
"Semua ekosistem ini harus berjalan dan merupak
an satu kesatuan untuk menuju kunci sukses dalam implementasi solusi teleradiology di rumah sakit. Proyek teleradiology ini harus disosialisasikan dan rumah sakit harus berstandar internasional," tambah Rudiantara.
Direktur Utama RISER Corporindo Bunjamin Noor menambahkan adanya kerjasama dengan Telkomsigma menjadi langkah awal perseroan dalam mengembangkan Teleradiology Exchange di Indonesia.
Direktur RS Pertamedika Sentul City dr.Kamelia Faisal mengakui solusi Teleradiology sangat membantu dan menguntungkan RS Pertamedika Sentul City. Seperti dalam proses melakukan scaning, ronsen, dan diagnose menjadi lebih akurat, cepat,sehingga masyarakat yang berobat menjadi lebih nyaman.
“Harapannya, semoga kemajuan infrastruktur teknologi informasi yang digarap oleh TelkomSigma dan RedTone ini akan diimplementasikan ke rumah sakit lainnya,” ujarnya.
TelkomSigma sendiri tahun ini membidik pendapatan sekitar Rp 2,5 triliun –Rp 3 triliun.
Pasokan pendapatan selama ini berasal dari bisnis Sistem Integrasi (SI) yakni sekitar 50 persen, data center (35 persen,) dan Cloud Computing (15 persen). Anak usaha Telkom ini ingin meningkatkan kontribusi bisnis Data Center menjadi 40 persen sampai 45 persen di 2015.
(tyo/tyo)