Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan program internet gratis yang diberikan sejumlah operator seluler di Indonesia tidak akan bertahan lama karena sifatnya hanya promosi dan operator akan terbebani dengan subsidi yang harus mereka tanggung.
Sifat Internet gratis di Indonesia, disebut Rudiantara merupakan daya tarik untuk menarik lebih banyak warga yang mengakses Internet. Akan tetapi, itu pun dibatasi waktu akses gratisnya.
"Logika bisnis saya mengatakan ini tidak akan selamanya. Ini sifatnya taktikal. Promosi. Tidak akan permanen," ujar Rudiantara usai melantik sembilan Anggota Komite BRTI periode 2015-2018 di Jakarta, Jumat (22/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski keputusan memberikan akses Internet gratis merupakan kewenangan masing-masing operator seluler, Rudiantara mengingatkan beban berat yang akan ditanggung operator jika terus memberikan akses gratis.
"Program ini paling cuma ada di daerah tertentu dan dalam jangka waktu tertentu. Kami yakin ini bukan sesuatu yang fundamental jika dijadikan program besar-besaran. Siapa yang mau menanggung beban?" tegas Rudiantara.
Operator seluler Indosat sejak April lalu menjalin kemitraan dengan organisasi Internet.org yang diusung Facebook untuk menyediakan akses Internet gratis kecepatan 2G.
Selain itu, ada pula Telkomsel yang pada Mei ini mendukung program perusahaan ponsel lokal Evercoss dan pengembang aplikasi peramban Opera Software asal Norwegia, untuk memberi akses Internet gratis kepada pengguna ponsel fitur.
Program Evercoss dan Opera ini hanya diberikan waktu akses gratis dengan kuota 15 MB dalam waktu tiga jam per hari. Selebihnya akses Internet gratis tak bisa dinikmati lagi.
Indosat mengaku menjalin kontrak selama dua tahun dengan Internet.org untuk menyediakan akses Internet gratis. Presiden Direktur Indosat, Alexander Rusli mengatakan, pihaknya akan terus mendukung program ini.
"Bagi Indosat ini tidak merugikan, karena mendorong penggunaan internet di Indonesia," kata Alexander kepada CNN Indonesia beberapa hari lalu.
Saat ini setidaknya ada 16 aplikasi atau layanan yang berjalan di Internet.org di Indonesia. Alexander menargetkan lebih banyak pengguna Internet.org yang pada akhirnya membutuhkan akses yang lebih besar. Dan jika mereka membutuhkan akses 3G maka harus membayar dengan tarif normal.
(eno)