Jakarta, CNN Indonesia -- "Saya senang dan bersemangat bercampur sedih karena ayah saya pergi meninggalkan Bumi untuk waktu yang lama," ungkap Charlotte Kelly. Ia adalah bocah berusia 11 tahun, putri dari astronaut NASA, Scott Kelly.
Scott bersama rekan kerjanya Mikhail Kornienko dari Rusia menjalankan misi One-Year Mission yang harus tinggal di Stasiun Luar Angkasa Internasional (Internasional Space Station/ISS) selama setahun untuk melakukan penelitian.
Keduanya meluncur dari Baikonur, Kazakhstan, pada 28 Maret 2015 lalu pukul 01.42 waktu setempat untuk tinggal di ISS.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga:
Terlalu Lama di Antariksa Bikin Otak Rusak dan PikunEmpat hari sebelum peluncuran, Charlotte bersama saudara kandungnya, Samantha, dan sejumlah teman serta keluarga, pergi menuju Baikonur. Tepatnya tanggal 24 Maret 2015.
"Ini adalah keempat kalinya ayah mengorbit di luar angkasa. Tiga hari sebelum ayah meluncur, saya melihat roket Rusia yang bakal mengangkut ayah," begitu tulis Charlotte kepada media Time.
Charlotte bahkan mengaku saat itu perasaannya berkecamuk lantaran membayangkan sang ayah diterbangkan ke luar Bumi untuk satu tahun lamanya.
"Sangat mengerikan. Banyak yang bilang terlalu lama di luar angkasa menciptakan banyak emosi yang naik turun," ungkap Charlotte lagi.
Seiring roket diluncurkan ke angkasa, ia mengaku itu adalah sebuah pemandangan yang sangat indah dan menakjubkan. Tangan Charlotte sempat diremas selama 10 detik oleh kakaknya, Samantha, saat roket lepas landas.
"Itu adalah ayah saya, pergi meninggalkan Bumi," begitu ungkap Charlotte.
Dalam misi bernama One-Year Mission, dua antariksawan itu akan melakukan uji coba mengetahui bagaimana tubuh manusia jika tinggal dalam waktu panjang di luar angkasa dengan kondisi nol gravitasi. Selain kondisi fisik, dari misi ini juga akan diketahui bagaimana kondisi psikologis dan biomedis jika berada lama di luar angkasa.
Badan antariksa Amerika Serikat dan Rusia mengatakan data ini akan sangat berharga mengingat keduanya punya misi besar mengirim manusia ke planet Mars. Scott menambahkan, ia melihat penelitian ini bisa menjadi batu loncatan besar untuk misi ke Mars.
Scott memiliki saudara kembar identik bernama Mark Kelly, yang juga seorang astronaut. Ia tetap berada di Bumi untuk membantu mengontrol eksperimen dan mengukur suhu tubuh Scott selama berada di luar angkasa.
(adt/eno)