Indosat Resmi Matikan Layanan CDMA StarOne

Aditya Panji | CNN Indonesia
Senin, 15 Jun 2015 11:28 WIB
Indosat mulai mematikan layanan StarOne yang berbasis CDMA pada awal Juni tahun ini yang bakal dialihkan teknologinya memakai E-GSM.
Seorang pelanggan sedang mengakses komputer tablet di pusat layanan pelanggan di Kantor Pusat Indosat. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan telekomunikasi Indosat mulai mematikan layanan StarOne yang berbasis teknologi Code Division Multiple Access (CDMA), pada awal Juni tahun ini, untuk dialihkan teknologinya memanfaatkan Extended Global System for Mobile communication (E-GSM).

Division Head Public Relations Indosat, Adrian Prasanto mengatakan, untuk kawasan Jabodetabek layanan StarOne sudah resmi dimatikan dan beberapa daerah lain bakal menyusul.

"Saat ini bertahap kita memang matikan infrastruktur dan layanan StarOne sesuai dengan Kepmen Kominfo untuk mempergunakan frekuensi tersebut untuk seluler," kata Adrian saat dihubungi CNN Indonesia, Senin (15/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Lisensi FWA Smartfren, Esia, Flexi akan Dicabut

Diketahui bahwa Kemenkominfo telah menerbitkan Peraturan Menteri Kominfo Nomor 30 Tahun 2014 tentang Penataan Pita Frekuensi Radio 800 MHz untuk Keperluan Penyelenggaraan Jaringan Bergerak Seluler tanggal 10 September 2014.

Adrian melanjutkan saat ini layanan StarOne masih aktif di Jawa Tengah. Petugas Indosat bakal menghubungi para pelanggan untuk menginformasikan bahwa layanan ini bakal dimatikan dan memberikan opsi kompensasi. Ia enggan mengungkap angka pasti jumlah pengguna StarOne. "Tinggal sedikit," ujarnya.

Indosat mempersilakan pengguna StarOne untuk beralih memakai kartu GSM. Sementara bagi pelanggan yang masih memiliki pulsa di layanan StarOne, "bisa dijadikan saldo layanan Indosat Dompetku atau diuangkan di galeri atau di transfer ke rekening."

Di bulan Juni ini, Adrian berkata Indosat mulai menerapkan teknologi E-GSM di spektrum frekuensi 800 MHz yang sebelumnya dipakai StarOne.

Indosat dan Telkom yang memiliki layanan Flexi, memang meminta kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk mengalihkan teknologi CDMA mereka ke E-GSM. Khusus Telkom, akan mengalihkan spektrum frekuensi Flexi kepada Telkomsel untuk selanjutnya digunakan pada layanan Kartu As. Telkom menargetkan migrasi pelanggan ini rampung pada akhir 2015.

Sementara operator CDMA lain, yaitu Smartfren dan Esia, memilih untuk menjalin kerja sama penyelenggaraan jaringan dan mendorong peralihan teknologi CDMA menuju jaringan mobile generasi keempat Long Term Evolution (4G LTE).

Esia akan mengalihkan sumber daya frekuensinya seluas 5 MHz kepada Smartfren di spektrum 850 MHz. Smartfren juga memiliki luas frekuensi yang sama di spektrum tersebut. Sehingga, jika digabungkan, maka kedua operator ini memiliki luas 10 MHz di spektrum 850 MHz.

Saat ini sejumlah pelanggan Esia sebenarnya telah memakai jaringan dari Smartfren. (adt/adt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER