Jakarta, CNN Indonesia -- Kendati baru saja mengumumkan kabar tak mengenakkan soal status Dick Costolo sebagai CEO Twitter, namun layanan jejaring mikroblogging itu tetap menjalankan roda bisnisnya.
Kabar terbaru menyebutkan, Twitter baru saja merampungkan akuisisi perusahaan perintis teknologi yang membangung kecerdasan buatan, Whetlab. Kehadiran Whetlab penting untuk memperkuat analisis di platform Twitter.
Dikutip Phsy, Twitter tidak mengomentari rencana akusisi ini untuk layanan mereka, namun kecerdasan buatan dapat digunakan untuk menentukan tweet yang paling relevan dan pesan iklan untuk setiap pengguna, atau filter spam yang lebih baik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selama tahun lalu, kami telah menciptakan teknologi untuk membuat mesin belajar yang lebih baik dan lebih cepat bagi perusahaan secara otomatis," kata sebuah pernyataan di situs Whetlab.
"Twitter adalah platform untuk komunikasi yang terbuka di Internet dan kami percaya bahwa teknologi Whetlab dapat memiliki dampak yang besar dengan mempercepat upaya pembelajaran mesin internal Twitter."
Whetlab, yang didirikan oleh para ilmuwan komputer dan ahli saraf dari Harvard University dan universitas di Kanada, bertujuan untuk membantu perusahaan membuat lebih baik menggunakan kecerdasan buatan, atau
learning machnine.
Dengan sekitar 300 juta pengguna aktif, Twitter mengalami pelambatan dari sisi jumlah pengguna maupun pemasukan dari iklan.
Sebelumnya, Facebook baru saja meluncurkan aplikasi berbagi foto bernama Moments. Dengan aplikasi ini, foto yang ada di ponsel dan ingin dibagikan dapat dikenali secara langsung hanya dengan memindai wajahnya.
Aplikasi Ini adalah trik rapi dan menyenangkan untuk berbagi foto grup. Hal ini juga menjadi dorongan ambisius Facebook ke dalam kecerdasan buatan. Pasalnya, teknologi pengenalan wajah dikembangkan di laboratorium Artificial Intelligence Research (FAIR).
Lembaga FAIR ini terdiri dari 50 peneliti yang dipimpin oleh Yann LeCun , seorang ahli dalam jenis mesin pembelajaran yang disebut
deep learning.