Nekat Mencuri Demi Bercinta di Atas Batu Rembulan

Hani Nur Fajrina | CNN Indonesia
Kamis, 18 Jun 2015 18:40 WIB
Thad Roberts beralasan bahwa ia nekat mencuri bebatuan Bulan karena ingin bercinta di atasnya. "Rasanya sangat menakjubkan. Saya hampir tak percaya,".
Ilustrasi (Reuters/Lucy Nicholson)
Jakarta, CNN Indonesia -- National Aeronautics and Space Administration (NASA) memang selalu berhati-hati dalam menerima anak magang. Dengan kata lain, mereka tidak sembarang menerima siapa pun yang mengajukan partisipasi dalam program magang.

Thad Roberts tentu bukan orang 'biasa'. Ia berhasil masuk menjadi peserta magang NASA. Ia pun tak sendiri. Ada perempuan bernama Tiffany Fowler yang juga sedang menjalani program magang. Seperti yang sudah diberitakan sebelumnya, keduanya lantas saling jatuh cinta dan berpacaran.

Kisah Roberts saat menjadi anak magang NASA nyatanya akan selalu diingat oleh masyarakat lantaran ia dan Fowler mencuri batu Bulan tahun 2002 silam dari misi Apollo NASA dari tahun 1969 sampai 1972.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Sudah tahu itu adalah properti milik negara, mengapa Roberts nekat mencurinya?

Alasannya sederhana. Ia melakukannya atas nama cinta.
Rasanya sangat menakjubkan. Saya hampir tak percaya.Thad Roberts


Roberts berniat menyatakan rasa cintanya terhadap Fowler dengan membawakan Bulan untuknya. Maka tak tanggung-tanggung, ia pun langsung berambisi mengambil batu Bulan NASA untuk bisa melakukan hubungan seks di atasnya.

Terdengar gila, namun mereka pun berhasil melakukannya. Mereka menata batuan Bulan seberat 7,7 kilogram tersebut di tempat tidur, seakan-akan mereka sedang bercinta di atas Bulan sungguhan.

"Rasanya sangat menakjubkan. Saya hampir tak percaya. Mungkin hampir sama rasanya seperti bagaimana anak-anak populer narsis di sekolah," kata Roberts saat ditanya perasaannya setelah berhasil menggenggam batu Bulan, mengutip situs CBS News.



Kisah pencurian batu Bulan oleh Roberts ini kemudian menarik hati seorang penulis asal New Jersey, Ben Mezrich.

Mezrich yang sempat menulis buku tentang Mark Zuckerberg itu pun menuangkan kisah Roberts ke dalam tulisannya dan mempublikasikan buku berjudul "Sex on the Moon" pada Juli 2011.

"Kisah Roberts sungguh menarik. Roberts sendiri adalah pribadi yang sangat kompleks. Saya bisa berbicara seperti ini karena sebelumnya saya juga menulis tentang Zuckerberg!" tutur Mezrich.

Menjual batu Bulan di internet

Batu Bulan curian tersebut akhirnya dijual oleh Roberts melalui internet. Seorang teman bernama Gordon McWhorter turut membantu penyebaran penjualan ini. Roberts pun memakai nama samaran Orb Robinson.

Akhirnya seorang ahli barang tambang asal Belgia, Axel Emmermann mengaku telah lama menginginkan batu Bulan sebagai tambahan koleksinya.

Mengutip situs Los Angeles Times, Roberts memasang harga mulai US$ 500 per gram (sekitar Rp 6,6 juta) untuk batu Bulan seberat setengah kilogram dan US$ 300 per gram (sekitar Rp 3,9 juta) untuk batu Bulan yang beratnya mencapai skala kilogram.

Emmermann langsung setuju setelah memverifikasi keaslian batu Bulan tersebut dan keduanya bertemu di sebuah restoran di Orlando, Florida.

Setelah mengobrol dan makan bersama, mereka menuju sebuah hotel tempat di mana kesepakatan pembelian batu Bulan ini. Lucunya, Roberts sempat bergurau, "saya hanya berharap Anda tak sedang memakai kabel di tubuh Anda."

Tak lama setelah itu, ada 40 anggota agen FBI, 40 senjata yang menodong Roberts, dan suara deru helikopter mendekati lokasi mereka. Benar saja, Emmermann ternyata orang suruhan FBI.

Ia harus mendekam di balik jeruji atas tuduhan mencuri aset negara yang amat berharga bersama Fowler, kekasihnya. Namun kebersamaan mereka di penjara hanya selama 24 jam. Fowler hanya harus menjalani masa percobaan, sedangkan Roberts divonis 100 bulan penjara.

Hukuman tersebut lalu dikurangi dan Roberts sudah dinyatakan bebas pada 4 Agustus 2008 lalu.

(eno/eno)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER