Beda Ambisi, AS Ingin ke Mars Eropa Dambakan Bulan

Hani Nur Fajrina | CNN Indonesia
Selasa, 05 Mei 2015 06:59 WIB
Badan Antariksa Amerika Serikat ingin sekali menjejakkan diri di Mars, sementara eropa mempunyai pendapat beda.
Astronaut NASA menjejakkan kaki di Bulan (Dok. nasa.gov)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sama-sama menjelajah luar angkasa, ambisi antara Badan Antariksa Ameriksa (NASA) dengan Badan Antariksa Eropa (ESA) ternyata berbeda. AS ingin menjejaki Mars, sementara Eropa 'cukup' Bulan saja.

Seperti diketahui, NASA sudah membangun wahana bernama Orion yang akan mengangkut awak astronaut pada tahun 2020 nanti. Sementara, calon pemimpin baru ESA, Johann-Dietrich Worner mengatakan ia bersemangat membangun markas pusat di luar Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) yang bertempat di Bulan.

Pada acara Space Foundation's National Space Symposium pada pertengahan April kemarin, Wörner menyampaikan ketertarikannya untuk 'menjajah' Bulan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Menurut saya ide pembangunan stasiun permanen di Bulan ini sangat pantas untuk diajukan sebagai penerus ISS. Stasiun ini sifatnya internasional, sehingga memungkinkan banyak aktor dari berbagai negara untuk turut berkontribusi," kata Worner, seperti dikutip dari situs Space.com.

Masih menurut Worner, stasiun Bulan ini diharapkan bisa menjadi batu loncatan untuk misi eksplorasi luar angkasa lebih dalam. Baginya, sangat penting untuk merancang visi di masa depan, khususnya perencanaan terkait masa-masa di mana ISS tidak bisa menjadi satu-satunya stasiun yang diandalkan.

Worner mengakui, Mars adalah tujuan yang menyenangkan, namun ia menegaskan bahwa pos pusat atau stasiun di Bulan bisa terlindungi dari pancaran radiasi dari Bumi, sehingga memungkinkan teleskop radio di sana untuk meninjau alam semesta tanpa banyak bising.

Visi Worner setidaknya mendapat dukungan dari pimpinan pengelola NASA.

"Walau Mars menjadi tujuan utama dari peradaban manusia, kita tak boleh lupa masih banyak lagi lokasi di sistem tata surya ini untuk bisa diraih. Banyak mitra internasional ternyata yang tertarik dengan eksplorasi Bulan. NASA melihat Bulan juga sebagai tujuan menarik," ucap Bolden.

Worner ditunjuk sebagai Director General ESA sejak 18 Desember 2014 lalu, menggantikan Jean-Jacques Dordain yang masa jabatannya akan berakhir pada 30 Juni 2015 mendatang.

Worner saat ini masih menduduki jejeran ekskutif di German Aerospace Center.

(tyo/eno)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER