Jakarta, CNN Indonesia -- Peristiwa penting yang dicapai oleh misi Apollo 11 dari NASA pada 21 Juli 1969 silam yakni mendarat di Bulan, memang sudah sejak lama diperdebatkan. Dianggap hilangnya rekaman asli dari pendaratan tersebut, pihak Rusia berniat melakukan investigasi.
Juru bicara dari biro Investigative Committee Rusia, Vladimir Markin mengatakan bahwa investigasi yang bakal dilakukan oleh pemerintahnya itu mampu mengungkapkan informasi baru terhadap perjalanan antariksa yang bersejarah itu.
Menurut laporan
Moscow Times, Markin bakal mendukung penyelidikan hilangnya rekaman asli dari pendaratan Bulan yang dilakukan oleh tim Neil Armstrong dan keberadaan batu Bulan yang dibawa kembali ke Bumi oleh sejumlah misi selanjutnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami tidak membantah bahwa mereka tidak terbang ke Bulan dan malah membuat film tentang itu. Namun ini semua adalah persoalan ilmiah atau kultural. Artefak adalah bagian dari warisan kemanusiaan, sehingga hilangnya rekaman asli tanpa jejak adalah kerugian kita bersama. Investigasi ini bakal mengungkap apa yang terjadi," tulis Markin dalam sebuah pernyataan yang diwartakan oleh Moscow Times.
Pada 2009 lalu, kantor berita Reuters mewartakan bahwa NASA sendiri mengaku telah menghapus video rekaman asli pendaratan Bulan di antara 200 ribu pita rekaman lain demi menghemat uang.
Kendati begitu, NASA telah memperbaiki salinan rekaman pendaratan Bulan tersebut menggunakan rekaman dari sumber lain, salah satunya CBS News. NASA mengatakan, kualitas rekaman yang diperbaiki tentu lebih unggul ketimbang rekaman asli yang hilang.
NASA juga menekankan keunikan tanah dan batu di Bulan pada masa lalu. "Berbeda dari batu di Bumi dalam banyak hal," ucap pimpinan ilmuwan ilmu planet dan eksplorasi NASA, David McKay.
Pihak NASA mengatakan, sebagian besar materi Bulan disimpan dengan baik di ruang tertutup di John Space Center.
Sudah santer terdengar terkait kontroversi pendaratan di Bulan yang dilakukan oleh misi Apollo 11 ini. NASA sempat dituding melakukan penipuan publik dengan membuat skenario pendaratan yang apik, detail, dan terstruktur dengan rapih.
Pada tahun 1974, seorang penulis bernama Bill Kaysing menerbitkan buku berjudul, 'We Never Went to the Moon' (kita tak pernah ke Bulan) dan belum lama ini Channel Fox 5 juga menyiarkan film dokumenter berjudul 'Did We Land On The Moon?'.
Isi buku dan film tersebut sama, yakni mempertanyakan sejumlah keganjilan yang terlihat pada foto-foto pendaratan di Bulan.
(eno/eno)