Adopsi 4G LTE, Smartfren Jaga Pelanggan CDMA

Aditya Panji | CNN Indonesia
Jumat, 19 Jun 2015 12:50 WIB
Smartfren berkomitmen menjaga teknologi CDMA meskipun para pesaingnya telah meninggalkan teknologi ini. Perlahan, Smartfren merayu pelanggannya memakai 4G LTE.
Presiden Direktur Smartfren Telecom, Merza Fachys. (CNN Indonesia/Aditya Panji)
Bali, CNN Indonesia -- Perusahaan telekomunikasi Smartfren berjanji akan menjaga pelanggan lama yang memakai teknologi Code Division Multiple Access (CDMA), meskipun perusahaan kini sedang menyiapkan jaringan 4G Long Term Evolution (LTE).

Smartfren saat ini memanfaatkan jaringan CDMA untuk layanan telepon (voice) dan pesan teks (SMS). Jaringan ini juga akan memberi layanan data (Internet) kepada pelanggan yang masih memakai ponsel pintar yang belum mendukung 4G LTE.

Sementara itu, jaringan 4G LTE saat ini hanya dimanfaatkan untuk layanan Internet.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Presiden Direktur Smartfren Telecom, Merza Fachys mengatakan, CDMA akan tetap dijaga karena saat ini 12 juta pelanggannya memakai teknologi tersebut. Perusahaan akan menjaga teknologi ini sampai dirasa tak diperlukan lagi oleh pelanggan.

Baca juga: Alasan Smartfren Pakai Teknologi TDD dan FDD 4G LTE

Anak usaha kelompok bisnis Sinar Mas ini berencana mengkomersialkan 4G LTE pada semester kedua tahun ini, tetapi Merza enggan menyebut tanggal pastinya.

Smartfren bakal memanfaatkan spektrum frekuensi 850 MHz dan 2.300 MHz untuk menggelar 4G LTE. Spektrum 2.300 MHz, akan digunakan sepenuhnya dalam waktu dekat setelah migrasi frekuensi dari 1.900 MHz rampung. Kementerian Komunikasi dan Informatika memberi waktu sampai 2016 agar Smartfren menyelesaikan migrasi ini.

“Jika nanti migrasi dari 1.900 MHz ke 2.300 MHz selesai, kami akan kembalikan 1.900 MHz ke pemerintah,” kata Merza usai memaparkan hasil uji jaringan Smartfren di Bali, Kamis (18/6).

Pelanggan lama pemakai ponsel pintar Andromax yang belum mendukung 4G LTE, nantinya tak lagi bisa memanfaatkan spektrum 1.900 MHz dan hanya mengandalkan spektrum 850 MHz. Ini berarti, Smartfren secara tak langsung meminta pelanggan untuk membeli perangkat Andromax 4G LTE karena perangkat model terbaru ini mendukung spektrum 850 MHz dan 2.300 MHz.

Merza meyakini para pelanggannya bakal beralih memakai 4G LTE karena kebutuhan akses Internet cepat yang telah jadi kebutuhan dasar dalam kehidupan modern.

“Secara natural mereka akan beralih ke 4G LTE. Ini sama halnya dengan peralihan natural pelanggan dari 2G ke 3G. Semua terjadi karena kebutuhan,” ujar Merza.

Smartfren merupakan perusahaan telekomunikasi yang masih bertahan dengan teknologi CDMA. Pesaingnya, Telkom Flexi dan Indosat StarOne, memutuskan untuk mengalihkan CDMA ke teknologi Extended Global System for Mobile communication (E-GSM). Khusus Telkom, memilih untuk mengalihkan spektrum dan pelanggan Flexi ke Telkomsel.

Sementara Bakrie Telecom dengan merek Esia, menjalin kerja sama jaringan dengan Smartfren. Dalam kesepakatan ini, posisi Esia hanya sebagai penyedia jasa telekomunikasi dan Smartfren berperan sebagai penyelenggara jaringan dan penyedia jasa untuk bisnisnya sendiri. Esia membayar sejumlah uang kepada Smartfren atas kapasitas layanan yang dipakai para pelanggannya.

(adt/eno)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER