Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan penyedia jaringan transportasi Uber membeli sejumlah aset milik Microsoft yang berkaitan dengan aplikasi dan data peta digital.
Kepada situs teknologi
Recode, Microsoft mengkonfirmasi bahwa mereka tidak lagi mengumpulkan data pemetaan. Sebagai bagian dari transisi itu, Microsoft menjual sejumlah aset peta digital kepada Uber, termasuk pusat data, kamera, hak kekayaan intelektual, dan sekitar 100 insinyur.
Baca juga:
'Penjual' Nokia Itu Akhirnya Pensiun dari Microsoft
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Uber semakin agresif meningkatkan layanan pemetaan sendiri. Mereka diketahui telah mempekerjakan Brian McClendon, seorang eksekutif veteran Google yang merupakan salah satu tokoh kunci dalam penciptaan Google Maps. Uber juga diketahui menawar layanan peta digital Here milik Microsoft.
Microsoft selama ini diketahui melakukan pemetaan digital, walaupun tidak seserius yang dilakukan Google.
Baca juga:
Uber Sediakan Layanan Sewa PerahuUber diketahui memanfaatkan layanan Google Maps di aplikasi mereka, tentu saja dengan membayar sejumlah uang karena trafik pemakain aplikasi Uber sangat tinggi.
Seakan tak mau kalah dengan Google, Uber ikut mengembangkan mobil pintar yang dapat berjalan sendiri tanpa sopir. Dan Google pun dilaporkan sedang mengembangkan aplikasi mobil panggilan sendiri seperti Uber.
Baca juga:
Uber ikut Kembangkan Mobil Tanpa SopirGoogle merupakan salah satu investor di Uber melalui perusahaan pemodal ventura Google Ventures.
(adt/eno)