Presiden Intel Mengundurkan Diri

Jakarta, CNN Indonesia -- Renée James memutuskan untuk hengkang dari perusahaan chip terbesar, Intel Corp pada Januari 2016 mendatang. Keputusannya itu dilaporkan karena ia ingin mengejar peran eksekutif di tempat lain.

Renée mengumumkan soal pengunduran dirinya itu melalui surat yang ia kirim kepada para karyawannya pada Kamis (2/7) kemarin. Walau begitu, ia tidak menyebutkan perusahaan tempat ia berlabuh dari Intel.

"

Pilihan Redaksi Intel Tak Ingin Seperti Apple atau Google Intel akan Investasi di Perusahaan Digital Kaum Minoritas Terus Merugi, Intel PHK Karyawan Kabar PHK Karyawan Intel Belum Terdengar di Indonesia

Ketika saya dan CEO Brian Krzanich ditunjuk untuk menjalankan peran masing-masing, saya tahu bahwa menjadi pemimpin dari sebuah perusahaan adalah salah satu hasrat saya sebagai bagian dari perjalanan kepemimpinan selama ini. Sekarang adalah waktu yang tepat untuk melangkah lebih maju lagi," tulis Renée.

Mengutip laporan Bloomberg, sebuah sumber yang tak ingin disebutkan namanya mengatakan bahwa Krzanich meminta Renée untuk tinggal selama masa transisi.

Renée akan menerima pesangon sebesar US$ 4 juta atau setar Rp 53 miliar selama masa transisi hingga bulan Januari 2016 mendatang,.

Wanita 51 tahun menghabiskan 28 tahun bekerja di Intel. Pada November 2012 silam, mantan CEO Intel, Paul Otellini memutuskan untuk hengkang dari perusahaan dan mendaftarkan Renée bersama Krzanich dan CFO Stacy Smith sebagai kandidat presiden Intel.

Renée kemudian terpilih dan Krzanich menggantikan Otellini menjadi CEO hingga sekarang.

Selain Renée, Arvind Sodhani yang menjabat sebagai presiden Intel Capital juga nyatanya akan hengkang dari perusahaan per Januari 2016 setelah bekerja selama 35 tahun di Intel. Sodhani akan digantikan oleh Head of Mergers and Acquisitions, Wendell Brooks.

(eno)