Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan peranti lunak Gojek yang memfasilitasi pemesanan jasa transportasi ojek motor baru saja mengumumkan bahwa mereka telah meraih 1 juta order.
"Kami dari team Go-Jek Indonesia ingin mengucapkan sejuta terima kasih karena Go-Jek telah melayani 1 juta order! Ini merupakan sebuah pencapaian yang sangat membanggakan dan semoga kami bisa terus meningkatkan layanan kami untuk kebutuhan para Go-Jekers," tulis pihak perusahaan pada halaman Facebook resminya.
Namun, pihak Gojek tidak mengungkap pencapaian ini diraih terhitung sejak perusahaan ini berdiri pada 2011 atau sejak aplikasi Gojek meluncur pada Januari 2015.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga:
CEO Gojek: GrabBike Hanya Bisa MeniruPendiri sekaligus CEO Gojek, Nadiem Makarim, mengaku tercetus membuat layanan ini pada 2011 karena ia kesulitan mencari transportasi yang cepat dalam menembus kemacetan Jakarta, tetapi kala itu Nadiem hanya bekerja paruh waktu di Gojek dan pekerjaan penuh waktunya didedikasikan untuk perusahaan toko online fesyen Zalora sebagai CEO.
Nadiem memutuskan hengkang dari Zalora pada 2014 setelah Gojek mendapat pendanaan besar, salah satunya dari Northstar Group.
Nadiem memutuskan sepenuhnya mengurusi Gojek dan membawa serta dua kerabatnya di Zalora untuk menduduki posisi
chief technology officer dan
chief financial officer di Gojek.
Gojek saat ini memiliki sekitar 10.000 pengemudi ojek motor di empat wilayah operasional, yaitu Jabodetabek, Bandung, Surabaya dan Bali. Setiap harinya ada sekitar 200 pengemudi ojek motor yang ingin bergabung di Gojek namun tidak semuanya diterima menjadi mitra.
Sejauh ini Nadiem berkata layanannya belum mau diperluas menyediakan mobil panggilan. Tetapi banyak pihak yang memaksanya untuk menyediakan layanan tersebut, termasuk para kepala daerah.
(adt)