Situs LaporPresiden.org jadi Saluran Komunikasi Baru Jokowi

Aditya Panji | CNN Indonesia
Selasa, 14 Jul 2015 20:03 WIB
Setelah Facebook dan Twitter, Presiden Jokowi kini memanfaatkan situs web LaporPresiden.org yang dikembangkan Ainun Najib dan teman-teman.
Presiden Joko Widodo sedang membaca laporan warga yang disampaikan lewat situs web LaporPresiden.org yang dikembangkan oleh Ainun Najib dan teman-teman. (Via akun Facebook Presiden Joko Widodo)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo memperluas saluran komunikasinya dengan warga. Setelah Facebook dan Twitter, ia kini memanfaatkan situs web LaporPresiden.org yang dikembangkan Ainun Najib, seorang yang ketika Pilpres 2014 lalu membuat situs KawalPemilu.org.

Setiap laporan dari warga akan terlihat di situs LaporPresiden.org dan dapat ditanggapi oleh warga yang lain. Reaksi yang diberi bisa berupa up vote, down vote, tanggapan, dan komentar.

Melalui akun Facebook, Senin (13/7), Jokowi mempersilakan warga untuk memanfaatkan LaporPresiden.org dan mengawal pembangunan negara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Setiap bulan saya akan menerima rangkuman laporan untuk bahan masukan saya menentukan solusi serta melahirkan kebijakan yang selaras dengan kepentingan rakyat," tulis Jokowi.

LaporPresiden.org diluncurkan pada awal Mei 2015. Kehadirannya menjadi perhatian publik sejak Presiden Jokowi mengumumkan bahwa situs web ini menjadi saluran komunikasi resminya dengan warga.

Baca juga: Jokowi, Prabowo, dan Perang di Wikipedia

Untuk dapat memberikan laporan, pengguna terlebih dahulu harus melakukan log-in dengan akun Facebook. Kemudian memasukkan nama lengkap serta nomor kartu tanda penduduk (KTP). Identitas warga ini dibutuhkan sebagai verifikasi dan bentuk pertanggungjawabannya atas setiap laporan yang dia bikin.

Dahulu, laporan yang masuk ke LaporPresiden.org masih kurang dari 1.000 laporan. Tetapi saat ini tumbuh menjadi 3.750 laporan.
Laporan "Maraknya Bom Ikan dan Pukat Harimau di Pantai Barat Sumatera Khusus di Laut Tapanuli Tengah" di situs web LaporPresiden.org. (LaporPresiden.org)

Lima Laporan per Bulan Berbentuk Gambar

Ainun berkata pihaknya akan membuat laporan bulanan untuk diberikan kepada Presiden Jokowi. Laporan itu berupa gambar berisi lima laporan yang paling banyak mendapat dukungan dari warga.

"Kami harus membuat data yang cepat dicerna oleh presiden karena pekerjaan beliau sangat banyak, belum lagi urusan internasional. Karena itu kami inisiatif membuat laporan dalam bentuk visual. Kami harus memprioritaskan laporan dari aspirasi 250 juta penduduk ke presiden," ujar Ainun saat dihubungi CNN Indonesia, Selasa (14/7).

Pria yang bekerja di Singapura ini menjelaskan, mekanisme interaksi up vote berarti pengguna setuju dengan sebuah laporan dan menginginkan laporan tersebut diterima presiden. Sementara untuk down vote, bisa jadi tidak sepakat dengan laporan itu, membantah laporan, atau tidak menginginkan laporan tersebut diterima presiden.

Metode up vote dan down vote ini diterapkan untuk menghindari pembuatan laporan yang sebenarnya telah dibuat. Dengan keberadaan up vote maka pengguna cukup memberi dukungan pada laporan itu. Jika ingin berpendapat bisa disampaikan lewat tanggapan atau komentar.

Perbedaan interaksi tanggapan dan komentar di layanan ini adalah, tanggapan bisa mendapatkan vote lagi dari pengguna, sementara interaksi komentar tidak bisa mendapatkan vote.

Inspirasi Ainun membuat LaporPresiden.org berawal dari keprihatinan atas akses informasi yang menyulitkan warga menyampaikan laporan ke presiden. Ia berpikir untuk membuat sebuah layanan yang memfasilitasi hal itu.

Saat ini LaporPresiden.org diurus oleh 13 orang, namun secara aktif ada delapan orang yang mengurusnya. Untuk menyimpan data, LaporPresiden.org mendapat bantuan hosting Internet gratis dari penyedia layanan komputasi awan CloudKilat.

Terintegrasi dengan Lapor.go.id

Kehadiran LaporPresiden.org membuat sejumlah pihak bingung karena sebelumnya sudah ada situs web serupa dengan alamat Lapor.go.id. Menanggapi hal itu, Deputi II Bidang Pengelolaan dan Kajian Program Prioritas Kantor Staf Kepresidenan, Yanuar Nugroho menjelaskan, perbedaan mendasar antara keduanya adalah LaporPresiden.org dibuat oleh publik, sementara Lapor.go.id dibuat oleh pemerintah.

"Lapor.go.id merupakan sistem pengaduan nasional yang menghubungkan seluruh kanal yang ada untuk wujudkan tata kelola pengaduan publik terintegrasi."

Dan saat ini, mesin Lapor.go.id digunakan juga untuk meneruskan dan menindaklanjuti LaporPresiden.org dengan memanfaatkan Application Program Interface (API).

Baca juga: Pemerintah Patok Ponsel 4G Mengandung TKDN 30 Persen

Lapor merupakan singkatan dari Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat. Sebelumnya ia dimanfaatkan untuk wadah pengaduan warga yang ditujukan kepada pemerintah daerah atau kementerian. Walaupun sistem kedua layanan sudah terintegrasi, Ainun berharap LaporPresiden.org dapat fokus melayani laporan kepada presiden.

"Keduanya akan saling melengkapi," tutur pria kelahiran Gresik, 20 Oktober 1985 ini.

Di masa depan Ainun berharap LaporPresiden.org dapat menjadi layanan yang efektif untuk menyampaikan saran dan kritik terhadap presiden dan warga tidak pernah putus semangat memberi laporannya demi kemajuan negara.

Situs ini juga berencana mengadopsi teknologi proses pendeteksian bahasa serta kecerdasan buatan untuk menganalisis setiap laporan yang masuk. (adt/eno)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER