Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan pemasaran digital Criteo mengungkap hasil studinya yang menyatakan bahwa transaksi perdagangan elektronik
(e-commerce) dari ponsel semakin meningkat dan menggambarkan bahwa penyedia perdagangan elektronik perlu memaksimalkan layanannya untuk perangkat ponsel pintar.
Prediksi ini didasarkan pada hasil analisis Criteo terhadap 1,4 miliar transaksi
e-commerce perorangan yang berjumlah lebih dari US$ 160 miliar penjualan tahunan secara global.
Dari sini Criteo mencatat transaksi
e-commerce dari ponsel pintar di Asia Tenggara sekarang telah mencapai 27 persen dari seluruh transaksi
e-commerce pada kuartal kedua 2015.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga:
RPP E-commerce, Melindungi atau Membunuh Industri?Transaksi
e-commerce dengan ponsel dari Indonesia tercatat mencapai 34 persen, kemudian Taiwan 31 persen, dan Singapura 29 persen pada kuartal kedua 2015.
Pembelian
e-commerce secara global terbanyak di sektor fesyen, barang mewah, dan hal yang berkaitan dengan travel. "Satu dari tiga transaksi tersebut kini dilakukan melalui perangkat ponsel," tulis Criteo dalam siaran pers yang diterima
CNN Indonesia, Jumat (23/7).
Perusahaan itu mengatakan kawasan Asia Tenggara sudah siap mengikuti tren di Amerika Serikat. Mereka berkata situs web yang telah dioptimalkan untuk ponsel mengalami lebih dari dua kali lipat tingkat konversi dibandingkan situs yang tidak dioptimalkan untuk ponsel.
"Aplikasi ponsel mengalami tingkat konversi yang lebih tinggi daripada
browser ponsel atau perangkat komputer, mencapai 50 persen dari transaksi di ponsel untuk pemain
eCommerce yang berinvestasi di pengalaman aplikasi," tulis Criteo dalam laporan yang berjudul
State of Mobile Commerce.Perusahaan asal Paris, Perancis, itu memperkirakan transaksi
e-commerce yang melibatkan perangkat
mobile seperti ponsel pintar dan tablet bakal mencapai 40 persen pada akhir 2015 secara global.
(adt/eno)