Jakarta, CNN Indonesia -- Komisi Eropa telah menyetujui aksi perusahaan penyedia infrastruktur telekomunikasi Nokia dalam mengakuisisi Alcatel-Lucent, Jumat (24/7), karena keduanya bukan pesain dekat dan masih akan menghadapi persaingan global yang kuat.
“Komisi menemukan bahwa, meskipun perusahaan gabungan setelah dikombinasikan pangsa pasarnya berada di sekitar 30 persen untuk beberapa jenis peralatan tertentu, lalu tumpang tindih kegiatan di antara kedua perusahaan secara efektif terbatas,” tulis Komisi Eropa dalam sebuah pernyataan.
Baca juga:
Beli Alcatel-Lucent, Nokia Jual Peta Digital Here
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara umum Uni Eropa tidak mengkhawatirkan terjadi monopoli dari aksi perusahaan gabungan Nokia dan Alcatel-Lucent, yang kelak namanya berubah menjadi Nokia Corp.
Komisi mencatat Nokia memiliki pasar yang kuat di Eropa, sementara Alcatel-Lucent punya pasar kecil di sana. Sementara di kawasan Amerika Utara Alcatel-Lucent punya pasar besar, dan Nokia kecil.
Nokia mengumumkan pada pertengahan April lalu bahwa akan membeli seluruh saham Alcatel-Lucent asal Perancis dengan nilai sekitar US$ 16,6 miliar atau sekitar Rp 213 triliun.
Penggabungan dua perusahaan ini membuat mereka menjadi perusahaan penyedia infrastruktur telekomunikasi terbesar kedua di belakang Ericsson asal Swedia.
Nokia dan Alcatel tentu berharap langkah mereka ini dapat menantang produsen asal Tiongkok, seperti Huawei dan ZTE, yang agresif menawarkan produk dan layanan harga terjangkau. CEO Nokia, Rejeev Suri, akan memimpin perusahaan gabungan ini.
(adt)