Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang pria bernama Kevin Halpern dari California menggugat Uber Technologies beserta CEO Travis Kalanick dan sejumlah investor awal dengan tuduhan mencuri idenya untuk menyediakan layanan mobil panggilan dari ponsel pintar.
Gugatan ini dilayangkan di Pengadilan Tinggi San Francisco pada Kamis (14/5) dengan pasal penyalahgunaan rahasia dagang dan pelanggaran kontrak. Dalam gugatan, Halpern mengatakan dirinya mengalami kerugian sebesar US$ 1 miliar.
Baca juga:
Uber Tawar Pesaing Google Maps Rp 39 Triliun
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengaku mendirikan sebuah perusahaan bernama Celluride Wireless pada tahun 2003, enam tahun sebelum Uber diciptakan. Dalam sebuah video di YouTube, Halpern mengatakan, "Kalanick menciptakan sebuah tiruan yang tepat dari Celluride dan menyebutnya dengan Uber."
Ide tersebut didasarkan atas pengalaman Halpern yang kesulitan mendapatkan taksi dan ingin menciptakan cara untuk membuat pengemudi dan penumpang saling terhubung dengan ponsel dan teknologi GPS.
Kemudian Halpern menciptakan aplikasinya pada tahun 2006. Di kala itu ia mengaku bertemu di kantor Kalanick yang gedungnya dimiliki oleh teman Halpern. Di saat ini Halpern berbagi informasi tentang konsep, desain, dan purwarupa aplikasi, dan Kalanick berjanji untuk menjaga informasi ini.
Halpern memanfaatkan kuasa hukum bernama Christopher Dolan, yang telah menangani beberapa kasus perdata Uber. Dolan berkata akibat peristiwa tersebut Halpern merasa dia telah ditinggalkan oleh perusahaan dan orang-orang yang bekerja dengannya.
Selain Kalanick, Halpern juga menggugat investor awal Uber yaitu Bill Trenchard dari perusahaan modal ventura First Round Capital, Bill Gurley dari Benchmark Capital dan pemodal perorangan Scott Belsky.
Uber mengatakan gugatan ini "sepenuhnya tidak berdasar" dan bersumpan akan melawan dengan cara hukum.
(adt/eno)