Masalah Besar Twitter, Pertumbuhan Pengguna Sangat Lambat

Aditya Panji | CNN Indonesia
Rabu, 29 Jul 2015 10:20 WIB
Jumlah pengguna Twitter di kuartal dua 2015 berada di angka 304 juta, tumbuh sangat kecil dibandingkan 302 juta pengguna ada kuartal sebelumnya.
Logo perusahaan Twitter terpampang di kantor bursa saham New York Stock Exchange (NYSE) pada November 2013. (Getty Images/Andrew Burton)
Jakarta, CNN Indonesia -- Saham Twitter turun lebih dari 11 persen menjadi US$ 36,54 per lembar saham dalam perdagangan Selasa (28/7), setelah perusahaan mengatakan jumlah pertumbuhan rata-rata pada kuartal dua 2015 mengalami pertumbuhan paling lambat sejak mereka jadi melantai di bursa saham pada 2013.

“Ini tidak bisa diterima dan kami tidak senang tentang itu,” kata pendiri Twitter, Jack Dorsey, yang sejak 1 Juli lalu menjadi CEO sementara.

Dalam laporan di depan para investor, Dorsey berkata jumlah pengguna Twitter pada kuartal dua 2015 ini berada di angka 304 juta, naik dari 302 juta pengguna pada kuartal sebelumnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Heboh Berita Palsu Twitter Dijual Rp 413 Triliun

Twitter sejak lama memfokuskan pertumbuhan dari sisi jumlah pengguna dan hal itu sangat sulit diraih bagi mereka, sementara dari sisi pendapatan menunjukkan pertumbuhan.

Total pendapatan Twitter pada kuartal ini tumbuh 61 persen menjadi US$ 502,4 juta. Pendapatan iklan mereka juga tumbuh sebesar 63 persen menjadi US$ 452 juta.

Rugi bersih perusahaan menyempit jadi US$ 136,7 juta pada kuartalan yang berakhir pada 30 Juni, dibandingkan rugi bersih US$ 144,6 juta pada periode yang sama tahun lalu.

Penyedia layanan mikroblog 140 karakter ini memperkirakan pendapatan setahun penuh mereka bisa mencapai US$ 2,20 miliar sampai US$ 2,27 miliar.

Twitter saat ini di tengah upaya mencari CEO baru setelah Dick Costolo mengundurkan diri dari jabatan tersebut.

Dalam laporan keuangan kuartalan, Twitter juga mengumumkan dua eksekutif lain yang mengundurkan diri. Mereka ada Manajer Produk Todd Jackson yang pindah ke Dropbox, dan Wakil Presiden Manajemen Produk Christian Oestlien yang bergabung ke unit bisnis YouTube milik Google. (adt/eno)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER