Bobrok Konami: Perlakukan Karyawan Bak Tahanan

Susetyo Dwi Prihadi | CNN Indonesia
Rabu, 05 Agu 2015 15:04 WIB
Diperlakukan bagai seorang tahanan dan tak manusiawi bila bekerja di perusahaan game asal Jepang, Konami.
Salah satu pengunjung sedang berada di pameran game E3 di Amerika Serikat (Ilustrasi/ REUTERS/Lucy Nicholson)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menyebut game Pro Evolution Soccer (PES), Metal Gear dan Silent Hill maka tak lepas dari peran Konami, pengembang game salah satu yang terbesar di Jepang. Saat ini Konami tengah disorot bukan karena prestasinya, namun perlakuan perusahaan terhadap karyawan.

Bobrok ini dibuka oleh media lokal setempat Nikkei yang mengupas mengenai horor di balik tembok perusahaan tersebut. Bahkan disebut-sebut perlakuan Konami ke karyawannya bagaikan seorang tahanan.

Baca: 
Media Jepang Ungkap Kengerian di Konami

Bagaimana tidak sejumlah aturan ketat tak manusiawi dilakukan oleh Konami untuk mendorong kerja, perilaku dan rahasia dari isi kotak Konami. Dari laporan tersebut berikut daftar perlakuan Konami ke karyawannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kojima Productions, studio di balik pembuatan Metal Gear Solid V yang disebut sebagai Number 8 Production, tak memberikan izin karyawannya untuk menggunakan internet dan hanya mengirimkan pesan ke jaringan internal. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah informasi keluar dari kantor.

Nikkei menyebut karyawan yang ingin makan siang akan dipantau dengan kartu absen. Apabila makan melewati jam makan siang, nama karyawan akan disebut melalui pengeras suara.

Di setiap sudut kantor Konami terpasang banyak kamera. Ini bukan semata-mata karena keamanan, namun mengontrol kerja karyawan.

Sebagian besar karyawan tidak memiliki email kantor secara permanen. Kebijakan ini dilakukan agar karyawan Konami tak bisa dikontak perusahaan lain dan mendapatkan kesempatan kerja yang lebih baik.

Para pegawai yang dilihat tidak lagi mampu berguna dan berfungsi untuk Konami akan dialihkan ke lapangan kerja yang lain. Bahkan beberapa dari mereka dipindahk ke posisi tak semestinya seperti menjadi petugas keamanan dan kebersihan di pabrik produksi mesin Pachinko.

Konami juga memantau karyawan dan mantan karyawan melalui media sosial. Sampai-sampai Konami memeriksa akun Facebook karyawan yang me-like status pegawai yang mengumumkan bahwa dirinya keluar dari Konami. Bila terbukti di-like, bukan tidak mungkin karyawan tersebut akan digeser posisinya.

Sampai saat ini Konami belum memberikan keterangan mengenai skandal yang diberitakan tersebut. (tyo)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER