Sebatik, CNN Indonesia -- Perusahaan telekomunikasi Telkomsel resmi menggelar jaringan Internet 3G di Pulau Sebatik, Nunukan, Kalimantan Utara, yang berbatasan dengan Malaysia, pada akhir pekan lalu.
Di pulau ini, sebelumnya Telkomsel hanya menggelar jaringan 2G yang memungkinkan warga melakukan panggilan telepon dan mengirim pesan teks (SMS).
Hingga saat ini di PUlau Sebatik, perusahaan mengklaim telah mengoperasikan sebanyak 13 antena radio untuk menyebarkan sinyal 2G memanfaatkan spektrum 900 MHz, kemudian 7 antena untuk 2G 1.800 MHz, dan 16 antena radio untuk menyebarkan sinyal 3G memanfaatkan spektrum 2.100 MHz.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Direktur Penjualan Telkomsel, Mas’ud Khamid mengatakan, Sebatik dinilai sebagai pulau penting mengingat secara geopolitik sangat strategis untuk mendukung kinerja TNI menjaga keutuhan negara.
"Penyediaan jaringan telekomunikasi di daerah perbatasan memiliki tantangan tersendiri, terutama dari sisi beratnya medan yang harus ditempuh," kata Mas’ud akhir pekan lalu.
Jika nanti semakin banyak warga Sebatik yang menggunakan ponsel pintar, ia berjanji untuk menambah jumlah BTS untuk menyediakan akses 3G.
Telkomsel mengklaim telah mengoperasikan 480 base transceiver station (BTS) di pulau-pulau terdepan yang merupakan perbatasan antara Indonesia dengan negara tetangga. Sebanyak 128 BTS di antaranya telah mendukung 3G.
Kehadiran jaringan Internet dari Telkomsel disebut merupakan peran aktif mendukung Rencana Pitalebar Indonesia pada 2014 sampai 2019.
Selain Pulau Sebatik, Telkomsel mengklaim telah menggelar layanan di pulau terdepan yang berbatasan dengan Papua Nugini (Merauke dan Jayapura), Australia (Pulau Rote), Timor Leste (Atambua), Filipina (Sangihe), Malaysia (Sebatik-Nunukan), Singapura (Batam), dan Vietnam (Kepulauan Natuna).
(adt)