Solo, CNN Indonesia -- Teknologi Internet mobile 4G LTE Advanced yang kini diadopsi Smartfren Telecom membuat mereka lebih percaya diri menghadapi persaingan di bisnis telekomunikasi, dan berani menantang operator raksasa sekelas Telkomsel.
Lambat laun semua penyedia telekomunikasi di Indonesia bakal beralih memanfaatkan teknologi 4G LTE, dan tak ada lagi perbedaan teknologi antara operator berlisensi GSM atau CDMA seperti Smartfren. Dan jika saat itu datang maka persaingan telekomunikasi bakal lebih ketat.
"Semua bakal sama. Tinggal pelanggan memilih, mana
provider yang bisa memberikan layanan terbaik," kata Munir Syahda Prabowo, Head of Network Special Project Smartfren Telecom.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga:
Smartfren Ingin Pelanggan CDMA Hilang Secara AlamiahDari sisi teknis, Smartfren percaya bahwa teknologi 4G LTE Advanced yang mereka usung lebih baik, karena cara kerjanya yang dapat bekerja maksimal pada dua frekuensi sekaligus.
Smartfren menggunakan teknologi 4G LTE jenis Time Division Duplex (TDD) di frekuensi di 2.300 Mhz dengan lebar pita 20+10 Mhz, dengan ini anak usaha kelompok Sinar Mas itu mengklaim punya kapasitas jaringan yang lebih besar.
Sementara untuk menjangkau area yang lebih luas Smartfren mengandalkan Frequency Division Duplex (FDD) 850 Mhz yang saat ini masih mereka gunakan juga untuk melayani pengguna CDMA.
Jadi dengan menggabungkan dua frekuensi tersebut, Smartfren yakin bahwa layanan mereka bakal lebih baik dari kebanyakan operator GSM yang akan menggunakan 4G LTE di frekuensi 1.800 Mhz.
"Untuk kapasitas kami memiliki TDD sementara untuk cakupan kami punya FDD, itulah kenapa kami menyebutnya 4G LTE Advanced," tambah Munir saat berbincang dengan CNN Indonesia di Hotel Novotel, Solo, Kamis (26/8).
Smartfren menargetkan bahwa hingga akhir 2016 sebanyak 12 juta pelanggan mereka sudah berpaling dari CDMA dan menggunakan 4G LTE Advanced.
(adt)