Google Waze Dituding Mencuri Peta

Trisno Heriyanto | CNN Indonesia
Kamis, 03 Sep 2015 13:00 WIB
Perusahaan rintisan asal Washington DC menuding Waze, yang telah dibeli Google, telah mencuri data peta yang mereka buat.
Sebelum dibeli Google, Waze dituding telah mencuri data peta milik perusahaan rintisan PhantomAlert (dok.Google)
San Francisco, CNN Indonesia -- Sebuah perusahaan pesaing Google Waze mengajukan tuntutan dengan tudingan layanan tersebut telah mencuri data mereka.

Tuntutan tersebut diajukan di pengadilan San Francisco, Amerika Serikat. PhantomAlert adalah salah satu perusahaan yang juga bergelut dibidang navigasi dan peta digital.

PhantomAlert menuding bahwa perusahaan asal Israel, Waze, telah mencuri data mereka sebelum dibeli Google pada 2013. Hal ini terlihat dari sejumlah pesan error dan data peta yang sudah ditandai identitas milik PhantomAlert.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Waze telah menduplikasi basis data PhantomAlert dan memasukannya ke dalam Waze tanpa izin," kata pengacara PhantomAlert, seperti dikuti dari Cnet, Kamis (3/9).

Jika tudingan itu benar, maka Waze disinyalir mencuri basis data tersebut dengan tujuan menaikkan harga jual ke Google. Sebagai catatan bahwa saat itu Waze dibeli senilai US$ 1 miliar, angka yang sangat fantastis untuk sebuah aplikasi.

Google masih bungkam atas kasus ini. Namun Yosef Seyoum, CEO PhantomAlert, bersikeras bahwa Google harus bertanggung jawab atas kesalahan Waze.

"Saat saya melihat peta mereka, saya melihat hal yang tidak lazim. Bagaimana mungkin pesan error dan watermark saya ada di peta mereka," kata Seyoum.

Video: Di balik Akurasi Peta Digital Waze

[Gambas:Video CNN] (eno)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER