Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah survei arkologi di dekat sebuah mal di Seattle, Amerika Serikat, menemukan ribuan alat batu yang dipahat dan dibentuk sekitar 10 ribu tahun lalu. “Kami sangat kagum pada temuan itu,” kata arkeolog Robert Kopperl, yang memimpin penelitian tersebut, seperti dikutip The Seattle Times, Minggu (13/9) waktu setempat. “Ini adalah situs arkeologi tertua di dataran rendah Puget Sound, dengan temuan alat batu.”
Analisis kimiawi terhadap alat batu itu menyingkapkan jejak makanan yang dimakan oleh manusia purba yang menggunakan alat tersebut. Mereka ternyata mengkonsumsi bison, rusa, beruang, domba, dan ikan salmon. Penggalian juga menemukan fragmen tulang-tulang ikan salmon.
Situs itu berada di dekat mal Redmond Town Center di Redmond, Washington. Situs ini mulai disurvei pada 2009 dalam proyek pemulihan habitat salon di Bear Creek, anak sungai Sammamish. Sungai itu dipecah oleh saluran yang terbentuk dari lapisan batu, beberapa dekade sebelumnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Departemen Transportasi Negara Bagian Washington mengucurkan banyak duit untuk proyek pemulihan habitat salmon. Setelah terjadinya kerusakan lingkungan akibat pembangunan jembatan apung Highway 520 di Danau Washington dan proyek pelebaran jalan.
“Situs arkeologi itu diduga dulu dihuni sekelompok manusia yang membuat dan memperbaiki alat batu,” kata Kopperl, dari SWCA Environmental Consultant. Dia dan koleganya menerbitkan penelitian itu di jurnal PaleoAmerica. “Ini tempat yang bagus untuk menetap, mereka mungkin menggunakannya sebagai lokasi terpusat untuk pergi dan memancing atau berburu dan mengumpulkan makanan dan membuat alat batu.”
Alat batu biasanya digunakan oleh manusia purba untuk berbagai keperluan. Di antaranya untuk berburu atau mengolah makanan. Kebanyakan alat batu terkait dengan zaman prasejarah atau biasa dikenal dengan istilah Zaman Batu.
Alat batu terbuat dari berbagai macam jenis batuan, seperti flint, chalsedony, obsidian, atau basalt. Biasanya alat batu dibentuk dengan batu lain, yang sama kerasnya atau malah lebih keras. Batu-batu ini dibentuk menjadi mata panah, mata tombak, pisau, atau palu, dan sebagainya.
(ded/ded)