Blujek Artinya Blusukan Ojek, Tak Terkait dengan BlueBird

Aditya Panji | CNN Indonesia
Jumat, 18 Sep 2015 14:41 WIB
Garrett Kartono, salah satu pendiri Blujek menegaskan bahwa perusahaanya sama sekali tidak terkait dengan grup BlueBird.
Puluhan pengemudi BluJek berkumpul di acara peresmian aplikasi Blujek di Jakarta, Kamis, 17 September 2015. CNN Indonesia/Trisno Heriyanto)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pendiri sekaligus CEO Blujek Garrett Kartono menegaskan bahwa perusahaannya yang dipimpinnya tidak ada kaitannya dengan perusahaan transportasi BlueBird, seperti yang selama ini diasosiasikan oleh banyak orang lantaran memakai kata "Blu."

Garrett menjelaskan kata "Blu" yang mereka pakai artinya adalah; Blusukan. "Blu berasal dari kata blusukan, sementara Jek ya berarti ojek," kata Garrett Kartono dalam jumpa pers di restoran Three Monkey di kawasan Kebayoran Baru, Kamis (17/9).

Dari kata itu pula, Garrett dan pendiri lainnya, Michael Manuhutu, memilih untuk menggunakan warna biru sebagai identitas sekaligus pembeda dari Gojek dan GrabBike yang memilih warna hijau.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Blujek punya cara kerja yang mirip dengan layanan ojek motor panggilan berbasis aplikasi. Saat ini aplikasi mereka hanya tersedia di perangkat Android. Pengguna melakukan order lewat aplikasi, kemudian order tersebut akan ditangkap oleh salah satu pengemudi Blujek yang tersedia.

Pola penentuan tarif pun sama. Untuk 5 kilometer pertama pengguna akan dikenakan Rp 20 ribu, dan tiap kilometer berikutnya akan dihitung Rp 4 ribu.

Layanan yang ditawarkan Blujek pun tak ada bedanya dengan Gojek. Ada Blu-Rider sebagai jasa transportasi, Blu-Pick untuk jasa kurir, Blu-Shop untuk yang mau titip belanjaan dan Blu-Menu untuk mengantarkan makanan.

Meski layanan mereka, cara kerja, dan sistem order yang sama, Blujek enggan disebut jika mereka mengadopsi mentah-mentah ide Gojek.

“Kami hanya punya visi dan misi yang sama (dengan Gojek) yakni menyediakan alternatif transportasi untuk warga,” ujar Garrett.

Blujek didirikan sekitar 4-5 bulan lalu di bawah naungan PT BluJek Indonesia yang berbasis di Jakarta. Mereka merintis usaha dengan modal dari kantung sendiri, tetapi mereka membuka peluang pendanaan bagi investor yang tertarik.

Blujek mengklaim saat ini ada 1.000 pengemudi ojek motor yang telah bermitra, dan dalam waktu dekat jumlahnya akan bertambah menjadi 3.000. (eno/adt)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER