Jakarta, CNN Indonesia -- Bakteri Bacillus F disebut-sebut menjadi kunci yang mampu membuat kehidupan menjadi abadi. Bermula ketika tim ilmuwan sekitar tahun 2009, menemukan spesies bakteri tak dikenal di lapisan bawah permukaan tanah beku Gunung Mamontova di Yakutia/Sakha Republic, Siberia.
Bakteri yang kemudian diyakini sebagai Bacillus F itu telah beku selama berabad-abad. Mereka lalu menetapkan bahwa usia bakteri itu sekitar 3,5 juta tahun.
Bacillus F dinilai oleh ilmuwan memiliki mekanisme istimewa yang mampu membuatnya tetap 'hidup' bahkan di suhu dan kondisi tidak ramah sekalipun. Bakteri purba ini berhasil bertahan pada suhu di bawah nol derajat Celsius.
Tim ilmuwan pun mencoba menyutikkan tikus dan lalat menggunakan bakteri itu. Benar saja, mereka diklaim lebih sehat dan hidup lebih lama dari pasangannya yang sengaja tidak disuntik dengan bakteri. Para tikus betina tua pun bisa kembali reproduksi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari situ, pemimpin penelitian Nadezhda Mironovoa dari Institute of Chemical Biology and Fundamental Medicine Academy of Sciences of Russia menduga bahwa Bacillus F mampu menciptakan sistem kekebalan yang spesifik.
Menggunakan teknologi MRI, tim ilmuwan meneliti para tikus yang telah disuntikkan Bacillus F dan menemukan bahwa ada dua jenis perantara. Mereka adalah glutamat dan taurin yang memiliki sifat imunitas pada tubuh serta mampu memperpanjang masa hidup sel tubuh.
'Sihir' dari Bacillus F ini memicu ambisi seorang ilmuwan Rusia, Anatoli Brouchkov yang baru-baru ini nekat menyuntikkannya ke tubuh demi mendapatkan keabadian tersebut.
"Saya mulai bisa bekerja dalam kurun waktu yang lebih lama. Saya tidak menderita flu sejak dua tahun belakangan," tutur Brouchkov kepada Siberian Times.