Jakarta, CNN Indonesia -- Egosentris dan perfeksionis yang dimiliki mendiang Steve Jobs memang tak pandang bulu dan tak mengenal waktu. Ia pernah 'meneror' pimpinan teknisi Google hanya untuk mengerjakan satu hal kecil.
Mantan Wakil Presiden Teknis Google, Vic Gundotra yang memiliki tanggung jawab seputar aplikasi mobile, pernah berkisah di dalam laman Google Plus-nya mengenai bagaimana ia 'diusik' oleh Jobs.
Kala itu hari Minggu, 6 Januari 2008, Vic tengah menghadiri acara keagamaan di gereja dan ia menyadari ponselnya bergetar ada panggilan masuk dengan Caller ID tak dikenal. Vic pun mengacuhkannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tak lama ketika saya hendak pulang, ada pesan berbunyi 'Vic, bisakah kamu menelepon saya saat di rumah? Ada hal penting yang ingin saya bicarakan'," kisah Vic.
Baca juga:
Mengenang 4 Tahun Wafatnya Steve Jobs
Apa yang Vic lakukan? Sudah tentu ia langsung menelepon Jobs saat itu juga setelah melihat pesannya.
"Hai Steve, ini aku Vic. Maaf, saya tidak menjawab panggilan Anda sebelumnya, karena aku berada di gereja, dan nomor ID panggilan tidak diketahui, jadi saya tak mengangkatnya," katanya.
Jobs tertawa, dia mengatakan,"Vic, kecuali ID itu bernama 'Tuhan', Anda tak harus selalu mengangkatnya."
Vic tentu saja hanya tertawa, gugup. Karena tak biasanya Jobs memintanya menelpon ke rumahnya dan di hari minggu pula. Dia tentu saja bertanya-tanya, apa yang begitu penting?
"Jadi Vic, kami memiliki masalah mendesak, salah satu yang perlu saya tangani segera. Aku sudah menugaskan seseorang dari tim saya untuk membantu Anda, dan saya berharap Anda dapat memperbaiki ini besok" kata Jobs
.
"Saya telah mengecek logo Google untuk iPhone dan saya tidak menyukainya. Warna gradasi kuning pada huruf 'O' kedua dari tulisan Google tidak tepat," kata Jobs di ujung telepon tujuh tahun lalu.
Tentu Vic merasa sanggup. Tak lama, ia menerima pesan email dari Jobs dengan subjek "Icon Ambulance".
Jobs, dikenal sebagai pribadi yang getol menelepon siapapun yang menurutnya bertanggung jawab dalam produk atau masalah tertentu untuk segera diperbaiki.
Dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg, Jobs pernah bertutur bahwa inovasi biasanya datang dari orang-orang yang sedang berbincang di malam hari sekitar pukul 10.30 dengan membawa ide baru, atau karena mereka sadar akan sesuatu 'hebat' di tengah perbincangan sebuah masalah.
"Peran saya sebagai penanggung jawab semua aplikasi mobile Google salah satunya memang harus berhadapan dengan Jobs. Itu merupakan satu dari keuntungan pekerjaan saya," ungkap Vic.
Ya, diam-diam Vic mengagumi sosok Jobs dan Apple sebagai perusahaan besar. Ia mengaku jatuh hati dengan Apple II sejak usianya 11 tahun.
"Walau saya bekerja selama 15 tahun degan Bill Gates di Microsoft, saya menyimpan kekaguman besar terhadap Jobs dan apa yang telah Apple berhasil lahirkan," lanjut Vic.
Dari pengalamannya ini, Vic mengatakan ia telah mendapat sebuah pelajaran penting. Peran CEO dituntut untuk memerhatikan detil. Bahkan gradasi warna kuning sekalipun.
(tyo)