Pradesh, CNN Indonesia -- Polisi di wilayah Uttar Pradesh, India Utara meminta Twitter untuk menyingkirkan konten yang berkaitan dengan insiden pembunuhan brutal seorang warga yang mengkonsumsi daging sapi.
Bukan rahasia lagi bahwa India memang dikenal akan aturan yang mengagungkan sapi sebagai bentuk penghormatan terhadap dewa yang mereka yakini. Ini menjadikan negara yang memiliki populasi sekitar 1,5 miliar itu mengharamkan konsumsi daging sapi.
Times of India mewartakan, seorang pria bernama Akhlaq usia 50 tahun yang merupakan warga Dadri dilaporkan telah dibunuh tanpa pemeriksaan pengadilan alias jadi korban main hakim sendiri lantaran ia dan keluarganya ketahuan menyimpan dan mengkonsumsi daging.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Inspektur Jenderal Prakash D mengatakan bahwa, kepolisian telah mengirim surat dari divisi media sosial untuk meminta Twitter agar menyingkirkan foto dan teks yang berkaitan dengan insiden yang terjadi September lalu.
"Kami sedang menginvestigasi aspek lain seperti siapa dalang di balik ini pengunggahan konten tersebut," tutur Prakash.
Surat dari kepolisian tersebut juga sebagai bentuk arahan dari Ketua Menteri Akhilesh Yadav untuk mengimbau pihak administrasi negara agar menghukum dalang yang menyalahgunakan media sosial.
"Kepala menteri telah mengarahkan untuk mengambil tindakan tegas terhadap hal-hal yang menciptakan ketidakharmonisan dan memicu kebencian dengan memanfaatkan media sosial seperti Twitter, Facebook, hingga WhatsApp," ujar juru bicara kepolisian.
Juru bicara tersebut juga mengungkapkan, sejumlah tweet berasal dari pengguna basis Noida, sebuah kota di India yang memiliki kepanjangan New Okhla Industrial Development Authority.
Sejauh ini, Twitter di laman resminya mencatat ada sebanyak 33 permintaan yang diajukan oleh pemerintah, polisi, dan pengadilan untuk segera disingkirkan untuk periode 1 Januari sampai 30 Juni 2015.
Walau belum jelas berapa jumlah ajuan untuk kasus ini, namun tentunya bakal menambah deretan removal request India untuk Twitter.
(eno)