Bertemu Obama, Jokowi Tetapkan Ekonomi Digital jadi Prioritas

Aditya Panji | CNN Indonesia
Selasa, 27 Okt 2015 15:36 WIB
"Indonesia adalah salah satu negara terbesar dalam ekonomi digital dan saya sudah menetapkan ekonomi digital ini menjadi prioritas Indonesia," kata Jokowi.
Presiden Indonesia Joko Widodo (kiri) bertemu dengan Presiden AS Barack Obama di Gedung Putih pada Senin, 26 Oktober 2015. Salah satu agenda penting yang dibicarakan adalah soal kerja sama ekonomi digital. (Getty Images/Martin H. Simon)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo telah melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan sepakat untuk mengembangkan kerja sama dalam bidang ekonomi digital yang potensial bagi kedua negara.

Dalam lawatan ini, Presiden Jokowi mengatakan bahwa ia menetapkan ekonomi digital sebagai prioritas.

"Indonesia adalah salah satu negara terbesar dalam ekonomi digital dan saya sudah menetapkan ekonomi digital ini menjadi prioritas Indonesia. Dan saya tadi mengajak Amerika untuk bekerjasama dengan Indonesia dalam hal ekonomi digital ini," ujar Jokowi dalam video yang diunggah Geduh Putih ke YouTube, Senin (26/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Presiden Obama menyambut baik kerja sama tersebut dan dalam sambutan kepada pers, bahwa pihaknya telah membahas beberapa hal yang menyangkut perdagangan dan hubungan kedua negara, "terutama dalam pengembangan ekonomi digital yang merupakan peluang yang baik sekali di Indonesia."

Baca juga: Bertemu Obama, Jokowi Bahas Empat Hal Penting

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Indonesia Retno LP Marsudi menjelaskan Indonesia merupakan pasar digital terbesar di Asia Tenggara dengan nilai mencapai US$ 12 miliar pada 2014.

"Angka itu sangat berarti (kenaikannya) dibandingkan dengan pada 2013 yang sebesar 8 miliar dolar AS," kata Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi. Pencapaian itu, menurutnya, tanpa campur tangan pemerintah.

Sebagai bagian membangun ekonomi digital tersebut, Jokowi yang memutuskan kembali ke Indonesia lebih dulu untuk memantau penanganan kabut asap di Kalteng dan Sumsel, mendelegasikan para menteri untuk bertemu dengan komunitas teknologi di San Francisco, California, mulai 28 Oktober mendatang.

Pejabat negara yang ikut dalam rombongan ke San Francisco itu adalah Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Menteri Perdagangan Thomas Lembong, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani, dan Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf.

“Bersama industri di Indonesia kami mempunyai visi tentang 1.000 technopreuner sampai 2020. Kami akan lihat bagaimana Silicon Valley menjalankan ekosistemnya, antara lain yang berkaitan dengan mentors network, talent pool, events, patent filings, dan lain-lain,” tutur Rudiantara dalam pesan singkat dengan CNN Indonesia, Selasa (27/10).

Dalam kesempatan ini, Rudiantara juga mengajak sejumlah pendiri dan petinggi perusahaan berbasis Internet dari Indonesia untuk bertemu dengan komunitas teknologi AS. Mereka yang turut dalam rombongan antara lain Nadiem Makarim dari Gojek, William Tanuwijaya dari Tokopedia, Ferry Unardi dari Traveloka, Andrew Darwis dari Kaskus, Yansen Kamto dari Kibar, dan Emirsyah Satar dari MatahariMall.

Mereka diajak untuk bertemu dengan petinggi perusahaan Microsoft, Facebook, Google dan Apple. Serta bertemu dengan pemodal ventura ternama dan lembaga yang meberi konsultasi, inkubasi, akselerasi pendiri perusahaan rintisan digital di AS.

Pendiri sekaligus CEO Tokopedia, William Tanuwijaya, bakal memanfaatkan kesempatan ini untuk belajar bagaimana komunitas di Amerika Serikat membangun ekosistem digital.

Baca juga: Menkominfo dan Startup Lokal Lanjutkan Misi di Silicon Valley

"Inisiatif seperti ini sudah bukti nyata juga pemerintah support dengan bangkitnya homegrown entrepreneurs asal Indonesia," kata William.

Menkominfo Rudiantara berharap, pada tahun depan setidaknya ada dua perusahaan berbasis Internet di Indonesia yang menjadi “startup unicorn” atau perusahaan yang bernilai US$ 1 miliar dengan adanya dukungan penuh dari pemerintah.

Ia pun mengharap dengan ekosistem yang dibangun bersama pelaku industri di Indonesia dapat mencetak 1.000 pengusaha teknologi pada 2020. (adt/adt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER