Menkominfo Ancang-ancang Buka Lelang 3G

Susetyo Dwi Prihadi | CNN Indonesia
Selasa, 17 Nov 2015 18:30 WIB
Menkominfo Rudiantara berancang-ancang membuka lelang dua blok kanal yang tersisa di frekuensi 2.1 GHz.
Petugas teknis melakukan perawatan berkala pemancar Indosat di Jakarta, Rabu, 12 November 2014. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah tata ulang di frekuensi 1.800 MHz untuk 4G LTE selesai, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara sudah berancang-ancang untuk membuka sisa dua blok di 2.100 MHz (2,1 GHz).

"Untuk fokus tahun depan kita akan coba untuk membuka 2,1 GHz. Tapi ini masih dikaji karena apakah perlu refarming atau tidak. Sabarlah, ini saja baru selesai," kata Rudiantara, saat berbincang dengan sejumlah media, di Jakarta, Senin (16/11).

Dia mengatakan, ada beberapa pertimbangan, mengapa 2,1 GHz ini perlu dikaji lagi. Salah satunya adalah masalah inteferensi dari Smart Telecom yang masih menempati frekuensi 1.900 MHz.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebab, bila Smart Telecom belum sepenuhnya pindah ke 2,3 GHz dan 850 Mhz yang sudah disediakan oleh pemerintah, maka dikhawatirkan ada gangguan di dua kanal blok 11 dan 12 pada 2,1 GHz—yang sedianya juga akan dilelang kepada operator seluler.

"Karena di 2,1 GHz itu salah satu kakinya harus ada yang pindah. Kita harus ajak mereka sama-sama menyelesaikan, tidak boleh ada saling tersandera," begitu kata Chief RA, sapaan akrabnya.

"Intinya semua harus duduk sama-sama. Makin cepat makin bagus," tandasnya.

Blok 11 dan 12 di 2,1 GHz adalah warisan Axis pasca merger dengan XL Axiata yang dikembalikan ke pemerintah dan kemudian akan diberikan ke operator lagi dalam bentuk lelang. Sayang, lelang ini harus molor beberapa kali.

Frekuensi 2,1 GHz memiliki sumber daya seluas 60 MHz. Oleh pemerintah, setiap 5 MHz ditetapkan sebagai satu blok sehingga totalnya ada 12 blok.

Pada 2013, alokasi blok frekuensi 2,1 GHz ini diisi oleh Tri yang menempati blok 1 dan 2, Telkomsel berada di blok 3, 4, 5, Indosat di blok 6 dan 7, XL di blok 8, 9, dan 10.

Dengan demikian, maka Telkomsel dan XL masing-masing tercatat memiliki sumber daya seluas 15 MHz di 2,1 GHz, sementara Indosat dan Tri memiliki sumber daya masing-masing 10 MHz.

Pada dua frekuensi yang digunakan oleh operator seluler, yaitu 900 MHz dan 1.800 MHz, pemerintah telah memberlakukan teknologi netral. Hal ini memungkinkan setiap operator yang memiliki sumber daya di sana bebas memanfaatkan frekuensi tersebut untuk beragam teknologi seluler. Misalnya, frekuensi 1.800 MHz bisa digunakan untuk teknologi 2G dan 4G.

Penerapan teknologi netral di satu frekuensi ini diyakini bisa menjadi jalan keluar memanfaatkan sumber daya frekuensi yang terbatas untuk menggelar teknologi seluler terbaru.

(adt/eno)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER