LAPORAN DARI MANILA

Uber: Kami Tidak Merebut Penumpang Taksi

Elisa Valenta | CNN Indonesia
Selasa, 17 Nov 2015 11:45 WIB
Dari awal berdiri Uber mengklaim tak ada niat merebut penumpang taksi, mereka hanya ingin mengakomodir penumpang yang enggan mengendari mobil pribadi.
Senior Advisor Uber Technologies, David Plouffe, dalam forum Small-Medium Enterprise Summit (SMES) APEC yang berlangsung di Manila, Filipina, Selasa (17/11). (dok APEC Manila 2015)
Manila, CNN Indonesia -- Dari awal berdiri Uber mengklaim tak ada niat merebut penumpang taksi, mereka hanya ingin mengakomodir penumpang yang enggan mengendari mobil pribadi.

Namun nyatanya, sedikit banyak eksistensi Uber berdampak pada bisnis taksi. Penolakan di sejumlah negara pun bergulir atas kehadiran Uber.

"Kami idak merebut penumpang dari taksi konvensional, kami hanya mengambil kesempatan dari orang-oang yang enggan mengendarai kendaraan pribadi mereka," ujar Senior Advisor Uber Technologies, David Plouffe dalam forum Small-Medium Enterprise Summit (SMES) APEC yang berlangsung di Manila, Filipina, Selasa (17/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Di tengah pro dan kontra bisnis Uber, perusahaan asal San Fransisco itu berhasil merekrut 1,1 juta pengemudi di seluruh dunia. Perusahaan yang berdiri lima tahun lalu itu juga telah merekrut 3.000 orang sebagai pegawai Uber.

Plouffe mengatakan kehadiran Uber dalam suatu negara tidak berniat untuk melanggar aturan di wilayah tersebut. Sebaliknya, Uber mengklaim membantu pemerintah menerapkan peraturan yang lebih inovatif dan pintar.

Di Manila misalnya, Uber dinilai telah membantu pemrintah Filipina mengatasi kemacetan dengan mengurangi kepemilikan mobil pribadi.


"Kemacetan telah membuat orang mengubah perilaku mereka. Mereka menyerah mengendari kendaraan pribadi dan mereka lebih memilih Uber, 10 persen penduduk Manila telah beralih dari kendaraan pribadi," ujarnya.

Mantan Penasehat Kampanye Presiden Barrack Obama itu juga mengatakan saat ini lebih dari 1 juta orang menikmati peningkatan pendapatan dan manfaat dari kehadiran Uber. Dan ia berharap jumlah tersebut terus bertambah.

Saat ini Uber sendiri telah beroperai di 66 kota di wilayah Asia-Pasifik. Dalam forum yang dihadiri oleh delegasi 21 APEC, ia pun memohon agar Uber diperbolehkan beroperasi secara legal dan aman di seluruh negara anggota APEC.

Pasalnya saat ini Uber masih mengalami hambatan untuk masuk ke sejumlah negara besar seperti China, Jepang, KOrea Selatan, dan Kanada.

"Kini kami ingin duduk bersama dengan para pemerintah dan organisasi non-profit yang menentang kehadiran kami, dan saya ingin katakan 'kami memiliki bisnis platform yang baik yang membantu anda mennghadapai tantangan ekonomi," katanya.

(eno)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER