Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan navigasi digital TomTom asal Belanda mengumumkan, Kamis (11/11), bahwa mereka menjalin kontrak dengan Uber untuk memberikan akses peta digital dan lalu lintas di peranti lunak Uber yang dipakai para mitra pengemudi.
Ini merupakan perjanjian baru yang dijalani TomTom yang tahun ini juga menjalin kontrak penyediaan peta dengan Volkswagen dan memperbarui kontrak dengan Apple untuk aplikasi Apple Maps.
CEO TomTom Harold Goddijn mengatakan, Uber memiliki TomTom karena aplikasi mobil panggilan itu punya “kontrol total” atas produknya sendiri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Berbeda dengan beberapa pesaing kami, kami menyediakan teknologi navigasi tetapi juga data mentah dan database untuk menjalankan layanan,” katanya, seperti dikutip dari Reuters.
TomTom sejatinya merupakan pesaing dari layanan Here yang sebelumnya dimiliki Nokia, dan juga aplikasi Google Maps milik Google yang notabene adalah salah satu investor Uber melalui Google Ventures.
Uber sebelumnya tertarik untuk membeli Here, tetapi mereka gagal mendapatkannya. Here justru diakuisisi oleh kosorsium yang diisi oleh sejumlah produsen otomotif Jerman seperti Audi, BMW, dan Daimler senilai US$ 3,1 miliar.
Uber sebelumnya telah mengambil langkah untuk membeli aplikasi peta digital Microsoft pada Juni lalu.
Tak hanya itu, Uber juga diketahui sedang melakukan penelitian dan pengembangan untuk teknologi mobil pintar yang dapat berjalan sendiri tanpa kendali sopir.
(adt/adt)