Uber Tak Berniat Mengejar Gojek Cs

Hani Nur Fajrina | CNN Indonesia
Senin, 09 Nov 2015 07:07 WIB
Sepintas, model binis Uber mirip dengan Gojek dan ojek digital lain yang ada di Indonesia. Tapi Uber mengaku tidak akan bersaing.
Karun Arya selaku Communication Lead Uber Asia Tenggara dan India saat dijumpai di Ritz-Carlton Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (6/11). CNN Indonesia/Hani Nur Fajrina
Jakarta, CNN Indonesia -- Orang-orang sudah mengenal aplikasi Gojek dan GrabBike dan menggunakan jasa 'ojek digital' ini di kehidupan sehari-hari. Hal tersebut diakui oleh perusahaan peranti lunak Uber sebagai alternatif bagi masyarakat.

Communication Lead Uber Asia Tenggara dan India, Karun Arya mengaku bahwa perusahaan belum ada rencana untuk membuka layanan ojek digital seperti Gojek dan GrabBike.

"Saya tahu persis bagaimana Gojek dan GrabBike memberi pengaruh besar bagi masyarakat. Mereka adalah alternatif transportasi, karena kami fokus pada jenis mobil, bukan motor," ucap Arya saat berbincang santai dengan CNN Indonesia di Ritz-Carlton Kuningan, Jakarta Selatan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Ia melanjutkan, "kami belum memikirkan untuk memberi layanan antar jemput dengan motor. Kami sedang fokus pada mobil dulu."

Kendati begitu, Arya menyatakan layanan Uber pun sebetulnya tak terbatas hanya di transportasi jenis mobil saja.

Ia menjelaskan, di berbagai negara seperti Amerika Serikat, India, dan Eropa, Uber telah menyediakan jasa kirim barang, beli makanan, dan lain-lain menggunakan sepeda motor hingga pesawat nirawak drone.

Seperti pada Juli lalu, tim pemasaran Uber di Shenzen, China memanfaatkan drone untuk mengantar pesanan es krim kepada para konsumen. 

Selain soal perluasan model transportasi, Uber juga mengaku cuek terhadap layanan GrabCar yang diusung oleh perusahaan GrabTaxi. GrabCar sendiri sangat mirip dengan Uber, yaitu layanan mobil sewa untuk para pelanggan namun pembayarannya secara tunai dan sudah ditetapkan di dalam aplikasinya tanpa bantuan argo.

"Namanya berada di pasar yang sama, tentu persaingan akan selalu ada. Tapi kami tidak memusingkannya karena kami sendiri lebih fokus pada peningkatan layanan Uber," jawab Arya.

Uber telah menguji coba metode pembayaran tunai di Bandung. Jika cara ini dinilai sukses dan berhasil memperluas jumlah pengguna Uber, perusahaan berencana menerapkan hal serupa ke Jakarta dan Bali.



Bukan ojek motor, Uber bikin solusi macet sendiri

Mengaku belum mempertimbangkan untuk memperluas layanan ke transportasi sepeda motor seperti Gojek dan GrabBike, Uber memiliki 'solusi' lain. 

Bernama UberPool, fitur Uber ini memungkinan si pengguna untuk berbagi tumpangan dengan penguna lain yang memiliki tujuan yang sama atau berdekatan.

Seperti dijelaskan Arya, fitur UberPool memberi keringanan biaya bagi para pengguna yang bisa berbagi pembayaran, mengingat UberPool ini layaknya omprengan.

"Bayangkan dalam satu mobil bisa diisi oleh dua sampai empat orang, tentu membantu kemacetan," tambah Arya.


Namun ia belum bisa memastikan kapan UberPool ini akan masuk ke pasar Indonesia. Ia berharap bisa secepatnya bisa diuji coba di Jakarta.

Sejauh ini Uber melebarkan sayapnya di Jakarta, Bandung, dan Bali. Menurut pengakuan Arya, tentu ada rencana ekspansi ke sejumlah kota besar lain, namun perusahaan masih memantau demand dan belum menargetkan secara spesifik kapan akan ekspansi.

14 bulan berdiri, Arya mengatakan hingga saat ini sudah ada 10 ribu pengemudi yang menggunakan layanan Uber. Ia pun memiliki visi agresif dengan memasang target adanya peningkatan 10 kali lipat dari jumlah pengemudi menjadi 100 ribu di tahun 2016 mendatang.

(eno/eno)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER