Menkominfo Ajak ASEAN Sikapi Pemain OTT

Aditya Panji | CNN Indonesia
Kamis, 26 Nov 2015 21:00 WIB
"Bukan bermaksud melarang, namun agar terjadi win-win antara operarator-operator seluler dengan OTT," kata Rudiantara.
Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara. (CNN Indonesia/Aditya Panji)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Komunikasi dan Informatika RI, Rudiantara mengusulkan kepada menteri telekomunikasi dan teknologi negara-negara ASEAN agar mulai menyikapi pemain over the top (OTT) atau layanan yang beroperasi memanfaatkan akses Internet.

Dalam pertemuan di antara menteri telekomunikasi dan teknologi ASEAN di Vietnam, Kamis (26/11), Rudiantara berharap para pemain OTT global tidak hanya melihat negara anggota ASEAN sebagai pasar saja.

Gagasan ini, menurut Rudiantara, disambut oleh menteri telekomunikasi dan teknologi yang negaranya memiliki populasi penduduk besar. Mereka punya pandangan yang sama dengan Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bukan bermaksud melarang, namun agar terjadi win-win antara operarator-operator seluler dengan OTT," kata Rudiantara dalam akun Twitter resminya, @rudiantara_id.

Rudiantara menilai, jika kerja sama ini terealisasi, ekonomi ASEAN di masing-masing negara dan secara global akan saling menguntungkan.

Sejumlah OTT asing yang layanannya sangat populer di Indonesia antara lain Google dengan mesin pencari dan beberapa layanannya, jejaring sosial Facebook dan Twitter, serta Apple dengan iTunes dan App Store. Mereka dinilai telah memanfaatkan infrastruktur Internet perusahaan telekomunikasi, tetapi banyak perusahaan telekomunikasi merasa tak mendapat keuntungan finansial dari para OTT.

Sejumlah operator telekomunikasi menganggap OTT sebagai benalu merugikan, yang membuat pendapatan dari telepon dan SMS menurun. Tapi, ada pula yang menganggapnya benalu menguntungkan, karena operator dapat untung dari pembelian paket data oleh pengguna yang mengakses layanan OTT. (adt/eno)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER