Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan peranti lunak Uber yang memberi layanan mobil panggilan sedang mengembangkan fitur baru yang bisa menyembunyikan nomor ponsel penumpang dan pengemudi saat berkomunikasi sebagai upaya meningkatkan keamanan layanan.
Bernama "phone number anonymisation," fitur ini melindungi nomor ponsel pribadi masing-masing dari pihak pengemudi dan penumpang agar tidak terjadi hal-hal yang diinginkan.
"Jika ada panggilan dari si pengemudi, nomor yang tertera di ponsel Anda adalah nomor unik yang diberikan secara acak. Begitu juga ketika si penumpang yang menghubungi pengemudi," jelas Bhav Basin selaku Head of Global Trust & Safety Uber kepada awak media di kantor Uber di Jakarta Pusat, Senin (14/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perlindungan privasi dari sisi nomor ponsel ini ditegaskan oleh Basin, tidak akan 'bocor' oleh kedua belah pihak. Ia mengatakan, anonymisation nomor ponsel ini akan bertahan sekitar 5 sampai 15 menit setelah perjalanan dengan Uber selesai.
Apabila ada penumpang yang merasa kehilangan barang atau tertinggal di dalam mobil, si pengguna tinggal menghubungi pusat layanan pelanggan atau customer service agar bisa segera disambungkan ke si pengemudinya.
Pertama kali dikembangkan beberapa bulan yang lalu di Amerika Serikat, Basin menuturkan fitur ini sudah berjalan di 27 negara di seluruh dunia.
"Selanjutnya di negara Asia Tenggara seperti Singapura, Indonesia, Vietnam, dan Malaysia. Kami berharap akhir Desember ini atau awal 2016 sudah bisa diterapkan di sini," tutup Basin.
(adt)