Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah menjalani serangkaian program pelatihan selama berbulan-bulan, Timothy Nigel Peake akhirnya berhasil menyambangi Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS pada Selasa (15/12) pukul 12.33 siang waktu setempat.
Menggunakan kapsul Soyuz milik Rusia, Peake bersama dua astronaut dari NASA dan Roscosmos diluncurkan dari Baikonur, Kazakhstan dan memakan waktu lebih dari enam jam untuk bisa bergabung dengan tiga awak di ISS.
Berada di naungan British European Space Agency, misi yang dijalankan Peake dianggap penuh sejarah sebab diriny adalah astronaut Inggris pertama yang menginjakan kaki di ISS.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apa yang akan dilakukan Tim Peake selama ia mengangkasa?
Mengutip situs The Guardian, misi yang ia bawa bernama Principia. Peake bertugas untuk melakukan sejumlah eksperimen ilmiah yang berkaitan dengan penelitian luar angkasa dan Bumi.
Tak hanya demi kepentingan ilmiah, Peake telah berkomitmen akan berlari jarak penuh maraton London dari antariksa. Menggunakan alat treadmill, Peake bakal menyelesaikan lari 42 kilometer dari ISS.
Peake yang diterbangkan bersama Tim Kopra dari NASA dan Yuri Malenchenko dari Roscosmos Rusia, dijadwalkan mengorbit di antariksa selama enam bulan. Rencananya mereka akan pulang kembali ke Bumi pada 6 Juni 2016 mendatang.
Peake memutuskan untuk keluar dari Angkatan Udara Inggris tahun 2009 dan berpartisipasi dalam program Astronaut ESA. Di tahun yang sama, ia berhasil mengalahkan sekitar 8.000 kandidat astronaut. Nasib berpihak padanya sehingga badan antariksa Eropa itu memilihnya langsung bersama lima kolega dari negara basis Eropa lainnya.
Setelah terpilih, Peake menjalani 14 bulan program pelatihan, di antaranya dua minggu tes ketahanan diri di Gua Sardinia dan meningkatkan kemampuan bahasa Rusia dengan menghabiskan satu bulan 'menumpang' di rumah warga di St. Petersburg, Rusia.
Peake mungkin memang akan menjadi astronaut Inggris pertama yang menyambangi luar angkasa dan mendiami ISS, namun penduduk Inggris pertama yang berhasil mengangkasa di antariksa adalah ahli kimia bernama Helen Sharman.
Di tahun 1991 Sharman meluncur ke luar atmosfer Bumi menuju stasiun luar angkasa Mir menggunakan pesawat Soyuz milik Rusia.
Diketahui biaya produksi pesawat nirawak ini berkisar US$ 3,26 miliar atau sama dengan Rp 42 miliar.