Ponsel Pintar di Bawah Rp 2 Juta Lebih Laku di Indonesia

Hani Nur Fajrina | CNN Indonesia
Kamis, 17 Des 2015 14:58 WIB
Tercatat ada sebanyak 70 persen perangkat ponsel pintar seharga di bawah Rp 2 juta terjual di Indonesia per kuartal tiga 2015.
Senior Director & Country Manager Qualcomm Indonesia, Shannedy Ong (tengah) bersama TSM Director of Business Development, Joegianto (kiri) dan Product Manager Smartphone Asus Indonesia, Sindy Ferlani (kanan) saat jumpa pers di Midtown Senopati, Jakarta Selatan, Kamis (17/12) (CNN Indonesia/Hani Nur Fajrina)
Jakarta, CNN Indonesia -- Teknologi 4G LTE yang tengah diadopsi dan dikembangkan di Indonesia membutuhkan banyak dukungan dari sisi jaringan, aplikasi, dan tentunya perangkat. Perangkat yang ramah di kantong, lebih tepatnya.

Berdasarkan data dari lembaga riset GfK, tercatat ada sebanyak 70 persen perangkat ponsel pintar seharga di bawah Rp 2 juta terjual di Indonesia per kuartal tiga 2015.

"Untuk penetrasi 4G LTE agar ekosistemnya semakin 'merakyat' sudah banyak vendor yang bersiasat dengan merilis produk harga terjangkau tanpa melupakan spesifikasi mumpuni," tutur Shannedy Ong selaku Senior Direcotr dan Country Manager Qualcomm Indonesia kepada awak media di Jakarta Selatan, Kamis (17/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian tercatat juga sebanyak 79 persen perangkat berbasis LTE terjual di sejumlah kawasan besar seperti Jabodetabek, Medan, Bali, dan lain-lain.

Shannedy menyatakan, penetrasi perangkat 4G LTE di Indonesia sampai saat ini dirajai oleh para vendor China. Masih dari GFK, sebanyak 23 persen ponsel pintar yang terjual di Tanah Air merupakan brand China.

"Ekosistem 4G semakin berkembang, meski produk lokal juga turut bersaing namun kita bisa lihat kemunculan brand China yang semakin meroket di Indonesia," sambung Shannedy.

Product Manager Smartphone Asus Indonesia, Sindy Ferlani yang juga hadir di tempat yang sama turut menambahkan bahwa Asus sebagai salah satu pemain besar di pasar ponsel pintar Indonesia, juga sedang memikirkan untuk menggarap ponsel 4G harga miring.

"Kami kemungkinan akan mengarah untuk merilis ponsel pintar harga Rp 1 jutaan," katanya.

Demi menunjang pengalaman dalam mengakses internet serba cepat melalui perangkat smartphone, ada pula data GfK yang menunjukan bahwa 45 persen ponsel berlayar 4,5 inci ludes terjual.

Menurut Shannedy, selain pengaruh kemampuan prosesor yang apik, desain ponsel yang memaksimalkan sisi user experience terhadap teknologi 4G LTE memang bertumpu pada ukuran layar.

Sementara melihat dari kacamata perusahaan, Shannedy mengaku untuk tahun 2016 Qualcomm sendiri bakal terus menggenjot ekosistem 4G LTE, tak hanya melalui handset namun juga dari connected device dan wireless connectivity.

(tyo)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER