Penelitian: Internet Bikin Otak Manusia Malas

CNN Indonesia
Senin, 28 Des 2015 16:40 WIB
Internet dan segala manfaatnya ternyata bikin orang malas mengingat sesuatu. Bikin otak jadi malas.
Internet dan segala manfaatnya ternyata bikin orang malas mengingat sesuatu. Bikin otak jadi malas. (Thinkstock/kjekol)
Jakarta, CNN Indonesia -- Penelitian terbaru dari University of Birmingham menyebutkan bahwa, banyak manusia yang menggunakan Internet sebagai 'otak tambahan' mereka.

Otak tambahan itu semakin hari semakin sering digunakan. Kini orang tidak perlu lagi menghafal tanggal ulang tahun teman-teman karena sudah ada di kalender ponsel. Selain itu, anak-anak sekolah juga tidak perlu lagi repot-repot menghafal deretan panjang tabel periodik kimia beserta singkatannya karena mereka bisa dengan mudah menemukannya melalui 'Mbah Google'.

Ini adalah salah satu dampak Internet bagi otak manusia, di mana Internet kini menjadi 'memori' penyimpanan baru yang begitu diandalkan manusia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasil penelitian dari Univeristy of Waterloo juga mengungkapkan bahwa keberadaan Internet malah membuat manusia meragukan pengetahuan yang dimiliki serta ingatannya sendiri, yang kemudian memberikan dorongan kepada seseorang untuk melakukan pengecekan kembali melalui Internet. Alhasil, otak menjadi malas 'bekerja' untuk mengingat sesuatu.


Kepercayaan manusia secara berlebih terhadap Internet ini juga malah menimbulkan suatu 'penyakit baru' yang disebut amnesia digital. Kita malas mengingat sesuatu karena kita merasa segala sesuatu sudah tersimpan dalam perangkat elektronik kita. Kaspersky, sebuah firma keamanan melakukan penelitian terkait melemahnya memori manusia.

Manusia hanya akan melihat sesuatu ketika mereka membutuhkannya dan inilah yang malah melemahkan ingatan otak, sebagaimana sejalan dengan penelitian University of Birmingham terhadap kebiasaan mengingat dari 6000 orang dewasa dari berbagai negara di Eropa. Mengutip dari BBC, lebih dari sepertiga responden ternyata mengaku pertama kali akan mengakses komputer untuk mengingat kembali suatu informasi.

“Otak kita kelihatannya memperkuat memori setiap kali kita mengingat kembali sesuatu, dan pada saat yang sama melupakan memori yang tidak memiliki hubungan dan mengganggu kita. Sebaliknya, mengulang informasi secara pasif, seperti melihat berulang kali melalui Internet tidak akan membuat jejak memori yang kuat dan abadi,” ungkap Maria Wimber dari University of Birmingham.


Manusia begitu mempercayai Internet.

“Kita telah menjadi bagian dari Internet. Kita menjadi bagian dari sistem dan akhirnya mempercayai sistem tersebut,” jelas Daniel Wegner, psiokologis yang mengemukakan hipotesis terkait memori transaktif pada tahun 1985.

Bahkan, manusia seringkali melupakan isi dari apa yang telah disimpannya dalam perangkat elektronik dan cenderung hanya mengingat lokasi di mana mereka menyimpan sesuatu.

University of Winconsin melakukan sebuah penelitian pada 2011 yang meminta partisipan mengetik 40 fakta secara acak pada dokumen, dimana pada akhir tes diberitahu bahwa dokumen tersebut akan dihapus.

Hasil penelitian menungkapkan bahwa partisipan malah cenderung mengingat lokasi folder komputer di mana mereka menyimpan dokumen tersebut, dibandingkan mengingkat fakta-fakta yang telah diketik.

Walaupun demikian, setidaknya cara ini sempat terbukti membuat otak partisipan 'terpaksa' bekerja sedikit lebih keras untuk mengingat apa yang telah diketik.


Internet bak 'lautan' infomasi juga diklaim telah menjadi suatu bagian dari memori sosial kolektif, sebagaimana diungkapkan Wegner dalam Harvard Magazine. Internet juga memiliki peran sebagai sumber memori transaktif, yaitu suatu metode di mana manusia 'mengotakkan' informasi.

“Tidak ada yang tahu apa saja pengaruh dari perangkat ini terhadap pemikiran logis,” ungkap Wegner.

Internet masih memiliki sederet dampak lainnya bagi otak manusia. Sampai saat ini, ilmuan pun masih terus melakukan penelitian lebih lanjut untuk mengungkap dampak tersebut.

Meskipun Internet dapat memberi berbagai informasi untuk menjawab segudang pertanyaan di dunia, namun sudah seharusnya kita mensyukuri dan mengoptimalkan kecerdasaan alamiah serta akal budi yang sudah dianugerahkan kepada kita sebagai manusia, yang adalah pencipta jaringan Internet itu sendiri.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER