Uji Coba Project Loon Sepenuhnya di Tangan Operator

Hani Nur Fajrina | CNN Indonesia
Selasa, 29 Des 2015 08:24 WIB
Rencananya balon Internet Google akan mengudara di 2016. Sergey Brin ke Indonesia datang untuk membicarakan itu.
Rencananya balon Internet Google akan mengudara di 2016. Sergey Brin ke Indonesia datang untuk membicarakan itu. (dok.Google)
Jakarta, CNN Indonesia -- Project Loon dari Google rencananya akan diterbangkan di Indonesia pada 2016 untuk menjalani uji teknis. Namun wewenang untuk menerbangkan balon tersebut nyatanya bukan berada di Google, tapi tiga operator Indonesia.

Salah seorang pendiri Google yang bertanggung jawab dalam pengembangan proyek di Google X, Sergey Brin menyempatkan diri untuk mengunjungi Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara. Ia menjabarkan sejumlah hal mengenai technical test Project Loon yang akan dijalankan di Indonesia.

"Soal waktu pasti technical test ini akan berlangsung, saya masih harus mengecek ke mitra lokal soal ini," ucap Brin saat dijumpai di Gedung Kemenkominfo, Jakarta Pusat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Diketahui tiga operator raksasa Indonesia yang telah menandatangani kerjasama dengan Google pada Oktober lalu adalah Telkomsel, Indosat, dan XL Axiata.

Bagi Brin, Project Loon sejauh ini merupakan hal yang sangat besar bagi Indonesia, mengingat Tanah Air adalah negara kepulauan. Brin mengatakan, banyak pulau kecil di Indonesia yang layak mendapatkan akses Internet.

"Tak hanya pulau, tapi juga laut Indonesia. Banyak aktivitas yang dilakukan di air, mulai dari para nelayan hingga orang-orang yang gemar menyelam. Akses internet juga bisa mendukung safety," sambung Brin.

alah seorang pendiri Google, Sergey Brin memberikan keterangan terkait kerjasama Google dalam pariwisata Indonesia. Senin, 28 Desember 2015. CNN Indonesia/Adhi Wicaksono.

Sayangnya Brin masih belum tahu soal jumlah balon Loon yang akan dipersiapkan demi menyemai akses internet Indonesia. Yang jelas, Brin menekankan balon pintar Loon akan berjumlah cukup dan lebih efisien untuk melintasi daratan dan perairan Indonesia.

Masih terkait uji coba Project Loon, Rudiantara menyatakan bahwa selain menyiapkan alokasi frekuensi untuk penggunaan Loon di spektrum 900 MHz, pihak pemerintah dan operator butuh memberi edukasi kepada masyarakat.

Chief RA — begitu ia kerap disapa — menganggap edukasi dan sosialiasi tentang teknologi balon pintar sebagai 'BTS terbang' ini sangat penting.

Hal senada juga disampaikan oleh Rudiantara, bahwa kuartal pertama 2016 akan dimanfaatkan untuk berdiskusi dengan ketiga operator Indonesia ini.

"Kuartal pertama tahun besok itu bakal kita pakai untuk diskusi secara teknis tentang Loon dengan para operator. Setelahnya baru bisa jalankan uji cob Loon," tutur Rudiatara, menutup obrolan. (eno/eno)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER