Jakarta, CNN Indonesia -- Sekitar 100 pengemudi ojek online dari apliaksi GrabBike mendatangi stasiun Cawang, Jakarta Timur, Kamis (4/2), karena ada salah satu pengemudi perempuan GrabBike yang diintimidasi dan berselisih pada kemarin malam dengan pengemudi ojek setempat.
Country Head of Marketing GrabBike Indonesia, Kiki Rizki mengakui, sekitar 100 pengemudi GrabBike ini berkumpul sekitar jam 11 siang dan pengelola GrabBike segera mengirim petugas untuk membantu menyelesaikan masalah.
"Kumpulnya sekitar jam 11 siang. Tetapi mereka sudah bubar sekitar jam 11.45," kata Kiki saat dihubungi CNNIndonesia.com.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendati demikian, Kiki memastikan bahwa tidak ada tindakan anarkis yang dilakukan para mitra GrabBike maupun dari pihak ojek pangkalan di lokasi.
Kiki menjelaskan, masalah ini dipicu oleh dugaan intimidasi yang dilakukan oleh pengemudi ojek di Stasiun Cawang kepada seorang pengemudi perempuan yang jadi mitra GrabBike.
Kiki menjelaskan, pengemudi perempuan itu berhenti di Stasiun Cawang pada kemarin malam. "Dia sekadar berhenti dan tidak ingin mengambil penumpang di sana," ujar Kiki.
Si pengemudi perempuan itu menginformasikan intimidasi yang dialaminya kepada rekan lain melalui grup pesan instan. Mereka memutuskan untuk mendatangi pihak ojek pangkalan itu untuk berdiskusi menyelesaikan masalah.
Biasanya, kata Kiki, pengemudi yang berselisih dengan ojek pangkalan akan berdiskusi mencari jalan tengah agar GrabBike dan ojek pangkalan bisa beroperasi secara damai.
Para pemimpin pengemudi GrabBike di suatu tempat ini membuat kesepakatan untuk hanya mengambil penumpang yang berdasarkan panggilan di aplikasi. Sementara pengemudi ojek pangkalan mengambil penumpang yang datang langsung ke mereka.
(adt/tyo)