Jakarta, CNN Indonesia -- Teknologi layanan suara
(voice) berbasis 3G maupun 4G sama-sama digunakan untuk melakukan panggilan telepon dari ponsel. Namun sebagai penerus 3G, teknologi 4G memiliki sejumlah kelebihan dari sisi kualitas dan efisiensi.
Teknologi suara dengan teknologi 4G Long Term Evolution (4G LTE) dikenal sebagai Voice over LTE (VoLTE). Selain suara yang lebih jernih, teknologi ini juga punya waktu tersambung ke nomor tujuan yang lebih cepat, dan terintegrasi dengan komunikasi berbasis video.
Sejumlah perusahaan seluler Indonesia serta-merta mengadopsi teknologi ini demi efisiensi dan mengikuti perkembangan terkini, tak terkecuali Smartfren.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Head of Network Special Project Smartfren, Munir Syahda Prabowo, menjelaskan bagaimana panggilan telepon memanfaatkan VoLTE bisa lebih baik daripada melalui 3G.
Di VoLTE, komunikasi suara akan melewati jalur data dan memungkinkannya menerapkan kualitas definisi tinggi (high definition/HD). Komunikasi video di VoLTE juga melewati jalur data, sehingga tak ada pemisahan jalur antara keduanya dan hal ini memberi nilai efisiensi.
Sementara di 3G, komunikasi suara akan melewati jalur suara
(voice), dan komunikasi video lewat jalur data.
"3G menggunakan saluran jaringan data dan suara yang terpisah. Sementara LTE semuanya menggunakan satu jalur," kata Munir saat jumpa pers di Hotel Santika, Tasikmalaya, Kamis (25/02).
Dengan menggunakan dua jalur yang berbeda, Munir menekankan ada kelemahan pada jaringan 3G jika dipakai untuk komunikasi video karena ponsel harus "bekerja lebih keras" dalam memprosesnya. Komunikasi video dengan 3G akan memakai dua jalur yang berbeda untuk memproses suara dan video.
"Memproses dua jalur yang berbeda pada 3G membuat konsumsi daya baterai lebih boros ketimbang satu jalur pada 4G," lanjutnya.
Komunikasi suara dan video bisa dilakukan satu jalur pada VoLTE berkat teknologi LTE sendiri yang punya kerangka kerja bernama IP Multimedia Subsystem (IMS). Ini berfungsi khusus mendistribusikan layanan multimedia, termasuk VoLTE yang terdiri dari suara dan video.
"Akhirnya kita bisa gabungkan
voice dan video dalam satu kesatuan. Ini bedanya 3G dengan LTE," katanya.
Munir berkata layanan yang melewati IMS bisa menampilkan komunikasi video dan suara yang lebih baik. Sementara layanan
over-the-top (OTT) berbasis VoIP (Voice over IP) --seperti Line, WhatsApp, dan Skype--, tercatat tidak melewati IMS dan menggunakan jalur Internet yang juga dilewati oleh semua aplikasi. Dampaknya, video yang diterima konsumen tidak terlalu maksimal kualitasnya.
Sebagai satu kesatuan dari jaringan LTE, VoLTE yang dipakai oleh Smartfren ini tak berbentuk aplikasi mobile, melainkan modul dialer yang biasa digunakan untuk menelepon pada ponsel.
Smartfren sendiri baru saja meluncurkan VoLTE pada 19 Februari 2016. Hingga saat ini, baru dua perangkat keluaran Smartfren yang mendukung layanan tersebut, yakni Andromax R2 dan Andromax E2.