Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara memastikan proyek backbone kabel optik, Palapa Ring, akan dikerjakan tahun 2016 dengan lama pengerjaan selama dua tahun.
"Tahun ini dikerjakan. Nanti kira-kira 2018 sudah selesai dan 2019 sudah bisa beroperasi untuk Paket Barat dan Tengah," ujar Rudiantara, saat konferensi pers penandatanganan perjanjian kerjasama di Kementerian Keuangan, Senin (29/2).
Untuk paket Barat dimenangkan oleh Konsorsium Moratel-Triasmitra dengan komposisi; PT Moratelematika Indonesia sebesar 90 persen dan PT Ketrosden Triasmitra 10 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Paket Barat ini menjangkau wilayah Riau dan Kepulauan Riau (sampai dengan Pulau Natuna) dengan total panjang kabel serat optik mencapai 2.000 km.
Paket tengah dimenangkan oleh Konsorsium Pandawa Lima dengan komposisi; PT LEN (Ketua Konsorsium) sebesar 51 persen, PT Teknologi Riset Global Investama (TRG) 34 persen, PT Sufia Technologies 5 persen, PT Bina Nusantara Perkasa (BNP) 5 persen, dan PT Multi Kontrol Nusantara sebesar 5 persen.
Paket Tengah menjangkau wilayah Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku Utara (sampai dengan Kep. Sangihe-Talaud) dengan total panjang kabel serat optik sekitar 2.700 km.
Sementara untuk Palapa Ring Paket Timur, Rudiantara akan melakukan tender ulang sekaligus menunggu kepastian penandatanganan dengan Kementerian Pekerjaan Umum (PU).
"Jadi nanti ketika PU akan membangun jalan, maka otomatis di sisinya secara inline dibangun kabel untuk fiber optik ini. Nanti untuk Paket Timur kami perkirakan kuartal ketiga 2016 sudah diumumkan," tambah Rudiantara.
Dengan adanya backbone ini, Rudiantara mengatakan akan bermanfaat untuk berbagai hal. Tentu saja paling utama adalah percepatan internet di daerah Indonesia Timur.
"Yang pertama covarge internet, nantinya akan menghilangkan gep antara timur dengan barat atau daerah Jawa atau di luar jawa. Kedua, daya beli masyarakat relatif meningkat. Karena kami penyedia broadband dan nanti aplikasinya akan apa macam-macam," ujarnya.
(tyo/eno)