Jakarta, CNN Indonesia -- Nadiem Makarim, CEO Gojek, sempat dikabarkan sedang berbicara ke sejumlah investor agar mendapat suntikan dana untuk mengembangkan Gojek, namun itu dianggap keliru.
“Saat ini, GO-JEK tidak sedang mencari investor, namun tentunya kami selalu terbuka terhadap segala peluang untuk dapat memperkuat dan memperbesar bisnis kami demi melayani lebih banyak masyarakat Indonesia,” kata Nadiem dalam keterangan resmi yang diterima CNN Indonesia.
Sebelumnya, dilansir Reuters, Nadiem disebutkan sedang bicara kepada sejumlah investor untuk mendapat dana tambahan. Subsisdi dan tarif murah Gojek membuat kondisi keuangan layanan ini menipis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tapi menurut Nadiem kabar tersebut salah. Ia mengklaim bahwa Gojek sedang dalam kondisi prima untuk terus mengembangkan layanannya, buktinya mereka baru saja merilis jasa sewa mobil bernama Go-Car.
"Go-Jek merupakan salah satu perusahaan start-up dengan pendanaan terkuat di Indonesia. Kekuatan modal kami dapat tercermin dari inovasi produk dan pelayanan yang terus menerus kami hadirkan,” tegas Nadiem.
Sejak didirikan pada 2010 Gojek memang telah merima sejumlah dana dari berbagai investor. Dana yang dipakai untuk mengembangkan aplikasi itu dikucurkan oleh Northstar Group dan Sequoia Capital pada 2015, total investasi yang didapat Gojek saat itu telah mencapai tahap Seri C.
Pendanaan tersebut digunakan untuk merekrut karyawan, mengembangkan teknologi, serta memberi pelatihan kepada mitra pengemudi agar berkendara secara aman.
“Kami juga terus menjaga hubungan baik dengan investor dan calon investor yang percaya akan kemampuan dan masa depan GO-JEK.,” tutup Nadiem.
(eno)