Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan otomotif Toyota dan perusahaan aplikasi Uber sepakat untuk menjalin kemitraan strategis dalam mengeksplorasi layanan mobil panggilan secara online, termasuk melakukan investasi atau pembiayaan yang akan diberikan Toyota.
Keduanya juga berencana menawarkan kendaraan untuk para pengemudi baru melalui program pembiayaan baru dari Toyota Financial Services, namun dalam pernyataan bersama, kedua perusahaan tak mengungkap secara pasti rinciannya.
Bagi Toyota hal ini bisa menguntungkan karena mereka bisa bermitra dengan Uber yang saat ini sedang mengembangkan mobil tanpa sopir dan siap untuk mengujinya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Langkah ini juga merupakan respons Toyota terhadap perusahaan teknologi yang mulai membangun teknologi mobil pintar, termasuk Google dan Apple.
Sementara bagi Uber, kerja sama ini bisa jadi menguntungkan karena perusahaan mencatat Toyota merupakan mobil yang paling populer di platform Uber.
"Kami banggga bisa bermitra dengan Toyota dalam berbagai cara, termasuk perluasan program pembiayaan kamui," tulis pihak Uber.
Belakangan ini, aplikasi yang menyediakan jaringan transportasi menjadi target investasi bagi perusahaan teknologi maupun otomotif.
Pada hari ini pula, produsen mobil Jerman Volkswageng mengumumkan investasi US$300 juta di Gett, sebuah aplikasi yang memberi layanan serupa Uber yang telah beroperasi di Amerika Serikat, Inggris, Rusia, dan Israel.
Apple juga telah menggelontorkan dana US$1 miliar kepada aplikasi Didi Chuxing asal China, yang kemudian dipandang sebagai langkah politik yang menandai langkah pentingnya di Negeri Tirai Bambu.
(adt)