Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan peranti lunak jaringan transportasi Uber meraih pendanaan baru sebesar US$3,5 miliar atau sekitar Rp47,9 triliun dari badan usaha pemerintah Arab Saudi yang mengelola kekayaan negara.
Investasi itu datang dari Public Investment Fund Arab Saudi, yang disebut Uber sebagai mitra penting mereka untuk mengekspansi pasar Timur Tengah.
Investasi ini membawa nilai perusahaan Uber tumbuh menjadi US$62,5 miliar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pendiri dan CEO Uber Travis Kalanick mengatakan, investasi tersebut adalah “mosi percaya pada bisnis kami.”
Sebagai bagian dari kesepakatan ini, seorang managing director Public Investment Fund, Yasir Al Rumayyan, akan duduk di kursi dewan Uber bersama dengan Bill Gurley dari Benchmark Capital dan Arianna Huffington dari Huffington Post.
Uber berencana menginvestasikan US$250 juta di pasar Timur Tengah dan Afrika Utara. Di wilayah ini Uber telah beroperasi di sembilan negara dan 15 kota.
Di Timur Tengah, Uber bersaing dengan aplikasi kendaraan panggilan setempat bernama Careem yang beroperasi di 20 kota.
Uber memiliki lebih dari 395.000 pengguna atau penumpang aktif di wilayah tersebut pada kuartal pertama 2016, yang tumbuh lima kali lipat dibandingkan kuartal pertama 2015. Di kawasan ini Uber memiliki 19.000 pengendara aktif.
Di Arab Saudi sendiri, Uber telah beroperasi sejak awal 2014 dan sekitar 80 persen dari 130.000 penumpang aktif di negara itu adalah perempuan.
(adt/eno)