Jakarta, CNN Indonesia -- Blibli.com bisa disebut sebagai perusahaan e-commerce yang gencar dan sukses menjual kendaraan secara online. Setelah sepeda motor, kini perusahaan juga bakal mendorong penjualan mobil baru.
CEO Blibli.com, Kusumo Martanto mengatakan, saat ini di layanan mereka baru terpampang sejumlah merek dan tipe mobil. Namun sejatinya, Blibli baru-baru telah menandatangani kesepakatan dengan sejumlah merek baru dan diler untuk berjualan secara online.
Dari pantauan CNNIndonesia.com, saat ini merek yang telah tersedia di Blibli antara lain Honda, Toyota, dan Daihatsu. Tetapi, belum semua tipe mobil di jual di situs perdagangan elektronik ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Ke depannya kita akan jual mobil baru yang harganya paling rendah sampai Toyota Fortuner,” kata Kusumo dalam jumpa pers di Gudang Blibli yang berada di Cawang, Jakarta Timur, Rabu (22/6).
Dia juga menjanjikan Blibli akan menjalin kemitraan dengan merek mobil premium, tetapi Kusumo masih enggan menyebut mereknya.
Nantinya kendaraan-kendaraan ini dapat dibeli dengan cicilan nol persen selama beberapa bulan. Ada juga yang bisa dibeli dengan membayar uang muka dan menyicil biaya bulanan dengan bunga seperti di diler pada umumnya.
Untuk kendaraan sepeda motor, Blibli telah menggandeng merek populer dan diler termasuk Honda, Yamaha, Suzuki, Kawasaki, sampai Piaggio.
Blibli dan diler penyedia pasokan barang tak mengambil banyak untung atas motor yang dicicil dengan fasilitas nol persen memanfaatkan kartu kredit. “Dahulu tak ada yang menyangka beli motor bisa cicilan nol persen. Sekarang itu semua kita pecahkan,” ujarnya.
Menurut Kusumo, e-commerce merupakan bisnis jangka panjang dengan investasi besar, sehingga ia pasang target meraih laba bersih dalam 10 tahun sejak perusahaan berdiri pada 2011. Sumber daya manusia dan sistem operasional menjadi pengeluaran terbesar Blibli saat ini.
Mengusung model bisnis e-ritel, marketplace dan konsinyasi, Blibli membangun nilai perusahaan dengan memperkuat layanan kepada konsumen, menjalin kemitraan dengan para pedagang, serta membentuk organisasi internal yang sistematis.
Perusahaan sejak 2015 lalu merombak sistem teknologi informasi yang diklaim lebih mandiri untuk mendukung operasional, di mana mereka tak mau lagi sangat bergantung pada penyedia solusi teknologi.
Dahulu Blibli mempercayakan sejumlah sistem teknologinya kepada IBM, tetapi kini mereka membangun sistem sendiri dengan mempekerjakan 200 ahli komputer dan mesin di Jakarta dan 20 persen di antaranya ada di Bangalore, India. Mereka membangun peranti lunak penerimaan barang dari distributor atau merchant, sistem pemesanan dari konsumen, pengemasan, pengiriman, sampai jalur mesin di kawasan gudang.
Anak usaha kelompok bisnis Djarum ini juga akan memperkuat diri dengan membangun sejumlah gudang baru di Jabodetabek, Surabaya, Semarang, Medan, dan Balikpapan.
Blibli saat ini menampung lebih dari 800.000 barang yang dengan penambahan antara 10.000 sampai 15.000 barang per pekan. Kusumo mengklaim
conversation rate Blibli sepanjang operasional 2016 ini mencapai 3,5 sampai 4 persen di perangkat desktop dan sekitar 6 persen di perangkat mobile.
(adt)