Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan peranti lunak Grab berencana melebarkan sayap bisnis di Indonesia dengan mengekspansi layanan ke delapan kota besar dan siap mengucurkan alokasi dana ekspansi terbesarnya untuk Indonesia mulai semester kedua 2016.
Pendiri dan CEO Grab Anthony Tan tak menyebutkan nilai investasi yang dialokasikan tetapi dia menegaskan Indonesia merupakan “kesempatan terbesarnya.” Investasi terbesar Grab diarahkan untuk
human capital.Anthony menegaskan mereka masih memiliki modal besar dalam jangka panjang untuk mendanai bisnis, seiring upaya perusahaan mengurangi subsidi dan membangun bisnis yang berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jika Anda ingin membangun bisnis yang berkelanjutan, harus menyediakan solusi jangka panjang. Untuk solusi jangka panjang, Anda butuh mitra (investor) yang berpikir jangka panjang. Karena itu kami punya modal jangka panjang," tutur Anthony.
Grab meraih pendanaan dari SoftBank pada akhir 2014 sebesar US$250 juta, lalu pada Agustus 2015 meraih US$350 juta dari sejumlah investor termasuk China Investment Corporation, Didi Kuaidi, dan Coatue Management asal Amerika Serikat.
Sejauh ini Anthony belum mengungkap nama kota yang akan dimasuki Grab, tetapi delapan kota itu memiliki total populasi 38 juta. Grab juga secara khusus memfokuskan bisnisnya di Jakarta untuk layanan GrabCar, GrabBike, GrabFood, GrabExpress, dan GrabTaxi.
Di Indonesia, Grab memiliki tiga kantor di Jakarta dengan jumlah karyawan terbesar di Asia Tenggara. Selain Jakarta, perusahaan juga beri layanan di Bali untuk GrabCar, dan GrabTaxi yang berada di Padang, Bandung, dan Surabaya.
Layanan GrabCar dan GrabBike bakal menjadi andalan di Indonesia, di mana keduanya diklaim mengalami pertumbuhan 250 kali sejak pertengahan 2015 sampai saat ini.
Sejak awal 2016 ketika melakukan
rebranding sampai sekarang, Anthony mengatakan layanan GrabBike tumbuh 300 persen, kendati perusahaan melakukan pemotongan sebesar 50 persen untuk setiap perjalanan yang diselesaikan.
Dari pertumbuhan GrabBike yang besar perusahaan dapat membuka kesempatan mitra pengemudi untuk meraih pendapatan lebih dari layanan pembelian serta pengantaran makanan GrabFood, juga kurir GrabExpress.
“Kami ingin memberi pekerjaan lebih banyak kepada mitra pengemudi dengan teknologi sehingga mereka bisa bawa pulang uang lebih besar ke istri dan anaknya,” ujar Anthony saat ditemui di Jakarta, Selasa (19/7).
Anthony mengindikasikan Grab akan terus menekan subsidi untuk pengemudi dan penumpang demi membangun bisnis yang berkelanjutan di Indonesia dan Asia Tenggara.
Bisnis ini disebutnya tidak bisa terus memberikan subsidi untuk mempertahankan loyalitas. Oleh karena itu Grab sendiri akan fokus memperkuat teknologi yang keandalannya bisa dirasakan mitra dan penumpang.
“Dari pengemudi, kami ingin membangun teknologi yang membuat mereka dapat banyak pekerjaan. Setelah menurunkan penumpang, mereka langsung dapat penumpang lagi, sehingga mereka terus dapat penumpang. Ini utilitas aset,” katanya.
Sementara kepada penumpang, Grab akan berupaya memberi pengalaman yang terbaik ketika mengakses aplikasi. Misal, memastikan server siap menampung trafik besar, menjaga informasi pengguna, dan memastikan penumpang mendapat pengemudi dalam waktu cepat.
(adt)