Jakarta, CNN Indonesia -- Grab mengumumkan bahwa aplikasinya kini sudah terintegrasi dengan Lyft, sebuah layanan transportasi berbasis aplikasi yang ada di Amerika Serikat (AS).
Dengan begitu, pengguna bisa memakai aplikasi Grab untuk menggunakan layanan Lyft. Begitu pun sebaliknya. Ini artinya, pengguna hanya perlu memasang salah satu aplikasi untuk bisa mendapatkan layanan dari Grab atau Lyft.
"Mereka tidak perlu download aplikasi lagi kalau sedang berada di wilayah dimana Lyft beroperasi. Akses ini kami sudah mulai buka dengan Lyft di Amerika Serikat," kata Managing Director Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan adanya integrasi ini, Grab berharap bisa mempermudah pemesanan transportasi untuk para wisatawan yang sedang berkunjung di wilayah tertentu. Sekaligu memperbesar cakupan operasional mereka.
"Kita membuka semacam global roaming sehingga aplikasi kami bisa terintegrasi dengan aplikasi layanan transportasi lainnya," lanjutnya.
Untuk sistem pembayarannya, bisa dilakukan dengan cara tunai maupun non-tunai tergantung dari platformnya masing-masing.
"Tapi kami menyarankan agar menggunakan sistem pembayaran
cashless agar lebih aman, mudah, dan menghindari rumitnya pengembalian uang," tutupnya.
Ke depannya, tak hanya Lyft, Grab juga akan segera terintegrasi dengan sejumlah layanan transportasi berbasis aplikasi lainnya seperti Didi Chuxing dan Ola.
Grab dan Lyft memiliki model bisnis yang sama, keduanya juga pesaing yang sama yakni Uber. Aplikasi Uber memang tumbuh pesat, terakhir bahkan BUMN Arab Saudi menanamkan modal Rp47,9 miliar pada Uber.
Baca:
Uber Dapat Suntikan Rp47,9 Triliun dari Arab SaudiKerja sama Grab dan Lyft bisa jadi salah satu cara agar bisa bersaing sehat dengan Uber.
(eno)